Terpidana mati kasus narkoba, Tran Thi Bich, diduga kuat dieksekusi di belakang Mako Brimob di Gunung Kendil pada dinihari tadi pukul 00.45 WIB, sebagaimana penuturan warga yang mengaku mendengar suara tembakan.
Menurut Rizki (35), warga Kragilan Boyolali, dirinya mendengar suara tembakan senjata api yang meletus serentak dari dalam kawasan Mako Brimob Gunung Kendil tersebut.
Rizki menjelaskan, suara tembakan senjata api terdengar sangat jelas dari tempat ia dan teman-temannya berkumpul di sekitar markas polisi tersebut, karena saat itu kondisi sedang sepi.
Namun, Rizki tidak bisa memastikan apakah suara tembakan seretak tersebut merupakan eksekusi terpidana mati warga asing itu.
Menurut dia, dirinya bersama teman-temannya sebelumnya "nongkrong" di depan Mako Brimob dan kemudian diminta pindah untuk menjauh dari pintu gerbang. Hal ini, beberapa menit kemudian terdengar suara tembakan yang cukup keras.
Bahkan suara tembakan senjata api juga didengar oleh teman Rizki, yakni Irfandi warga setempat. Suara tembakan itu, terdengar serentak sehingga beberapa temannya sempat kaget.
Sementara Kepala Polda Jateng Irjen Pol Nur Ali sebelumnya telah menyiapkan 84 anggota Brimob Jateng untuk melakukan eksekusi enam terpidana mati termasuk salah satunya, Tran Thi Bich Hanh di Boyolali.
Menurut Kapolda, setelah eksekusi di Boyolali pada Minggu dini hari, jenazah warga Negara Vietnam itu akan langsung dibawa ke Semarang, dan dikremasi sesuai permintaan yang bersangkutan.
Sementara kondisi di Mako Brimob Gunung Kendil Kragilan hingga pukul 02.00 WIB masih ramai dikunjungi puluhan warga dan para media baik cetak maupun elektronik. Tetapi, mereka hanya bisa berada di depan atau di luar pagar Mako Brimob.
Hingga berita ini ditulis belum tampak mobil ambulance yang kemungkinan akan membawa jenazah warga Vietnam itu.
"Dari tadi belum ada mobil ambulance keluar dari Mako Brimob itu," kata Arief salah satu warga Boyolali.
Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015