Indonesia masih membutuhkan banyak wirausaha muda,"Pontianak (ANTARA News) - Perum LKBN Antara Biro Kalimantan Barat turut mendorong lahirnya wirausaha-wirausaha muda sebagai bagian dari upaya memperkuat ekonomi Indonesia.
"Indonesia masih membutuhkan banyak wirausaha muda," kata Kepala Perum LKBN Antara Biro Kalbar, Zaenal Abidin di Pontianak, Sabtu.
Saat ini, lanjut dia, setidaknya dibutuhkan sekitar empat persen wirausaha muda dari total jumlah penduduk.
"Persentase wirausaha muda Indonesia masih kalah dibanding Malaysia atau Singapura," ujar dia.
Terkait hal itu, Perum LKBN Antara Biro Kalbar menggandeng sejumlah pihak menyelenggarakan seminar tentang wirausaha di sejumlah perguruan tinggi di Pontianak.
Yakni di Universitas Muhammadiyah Pontianak pada akhir tahun lalu dan di IKIP PGRI Pontianak, Jumat (16/1). Ratusan siswa dan mahasiswa hadir dalam kegiatan tersebut.
Sebagai pembicara dari Ikatan Alumni Inkubator Bisnis Bank Indonesia Provinsi Kalbar.
Salah seorang pembicara, Rendra Oxtora menuturkan pentingnya membangun karakter positif sebagai seorang pengusaha.
"Jangan malu, jangan takut, selalu berpikir positif," kata Rendra yang juga Ketua Ikatan Alumni Inkubator Bisnis Bank Indonesia Provinsi Kalbar itu.
Sementara Mif Widayati, pembicara lainnya mengajak peserta untuk berpikir kreatif dalam mencari peluang baru sebagai wirausaha.
"Selalu ada peluang, dan ini yang harus ditangkap. Tidak usah yang besar-besar dulu, yang kecil saja," kata Mif yang juga mengajar wirausaha di kalangan warga binaan LP Klas IIA Pontianak.
Antusiasme peserta terhadap acara tersebut cukup tinggi. Pertanyaan -pertanyaan yang diajukan para peserta di antaranya tentang mengatasi hambatan saat ingin memulai sebuah bisnis.
Kemudian, cara mengatur waktu antara berbisnis dan kuliah/sekolah agar semuanya berjalan berbarengan secara lancar.
Seminar itu merupakan bagian dari perayaan HUT ke-77 Perum LKBN Antara yang jatuh pada 13 Desember 2014.
Selain seminar, kegiatan lain yang digelar yakni kunjungan ke panti asuhan, serta business gathering dan temu relasi.
Pewarta: Teguh Imam Wibowo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015