"Armada yang ada sekarang hanya 164 truk sampah. Jumlah itu hanya mampu mengakut seperempat sampah yang ada di Kota Bekasi dari total 1.500 ton per hari," kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi di Bekasi,
Bekasi (ANTARA News) - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, membutuhkan minimal 200 truk untuk mengakut seluruh produksi sampah di wilayah setempat.
"Armada yang ada sekarang hanya 164 truk sampah. Jumlah itu hanya mampu mengakut seperempat sampah yang ada di Kota Bekasi dari total 1.500 ton per hari," kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi di Bekasi, Jumat.
Menurut dia, kondisi tersebut menyulitkan pemerintah menjangkau seluruh kantong-kantong sampah yang tersebar di 12 kecamatan setempat.
"Jadi tidak heran kalau sampai sekarang masih ada kantong-kantong sampah yang muncul di sekitar pemukiman warga karena belum seluruhnya terangkut," ujarnya.
Menurutnya, untuk mencapai jumlah ideal truk sampah, pihaknya telah menempuh sejumlah cara, di antaranya meminta bantuan hibah truk sampah dari Pemprov DKI Jakarta.
"Dari 50 unit yang kita minta, sampai saat ini baru ada empat truk yang sudah sampai di Kota Bekasi," katanya.
Truk tersebut, kata dia, dua di antaranya dibawa langsung oleh dirinya dari Jakarta hingga ke Kota Bekasi.
"Jadi saya ingin mencontohkan saja, masa iya pejabat tidak mau turun tangan. Biar tidak ada yang bilang wali kotanya cuma perintah atau menyuruh pejabat," ujarnya.
Truk sampah produksi tahun 1999 yang dikendarainya memiliki kapasitas angkut sampah sebanyak enam hingga tujuh meter kubik.
"Truk ini akan mengurangi penumpukan sampah liar di wilayah Bantargebang yang dekat dengan TPA Sumurbatu, mengingat kondisi truk hibah DKI ini hanya 60 persen kelayakannya," ujarnya.
Upaya pengadaan truk sampah di Kota Bekasi juga dilakukan pihaknya dengan mengalokasikan anggaran truk sampah melalui APBD setempat setiap tahunnya.
"Mudah-mudahan, setiap tahun jumlahnya bisa terus bertambah banyak," katanya.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015