Jakarta (ANTARA News) - Ketua Majelis Ulama Indonesia, KH Ma`ruf Amin mengatakan bahwa Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) selama ini tak memiliki kekuatan untuk mencegah tayangan-tayangan di televisi yang merusak bangsa seperti kekerasan, porno, dan juga mistik. "KPI tak bergigi, tak mampu membendung tayangan yang tak berpendidikan, penuh kekerasan dan merusak moral bangsa dan negara ini," kata Ketua MUI KH Ma`ruf Amin menyikapi terjadinya kekerasan yang mengakibatkan seorang anak meninggal di Bandung karena menirukan `pertarungan` ala tayang TV smackdown, di Jakarta, Selasa. Untuk itu, ia meminta agar KPI mampu bersikap tegas terhadap masalah ini. "Apalagi telah terjadi korban hingga meninggal dunia," katanya. Amin menyatakan KPI harus mampu untuk melakukan pelarangan terhadap tayangan tersebut. Ketua Komisi Fatwa MUI ini juga mengatakan bahwa MUI telah mengeluarkan fatwa haram berkenaan dengan tayangan-tayangan yang mengumbar kekerasan, pornografi dan juga mistik. Sementara itu, Pimpinan DPR RI juga mendesak Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) segera mengambil sikap dan memutuskan tindakan terhadap tayangan "Smackdown" (acara pertarungan dengan memukul, tendang, banting, bahkan mengunakan benda-benda keras seperti kursi dll-Red) karena adegan dalam tayangan di televisi swasta nasional itu telah banyak ditiru dan menelan korban. Desakan itu disampaikan Ketua DPR RI Agung Laksono dan Wakil Ketua DPR Zainal Maarif di gedung DPR/MPR Jakarta, Selasa. Agung menyatakan, tayangan Smack Down sebaiknya segera dilarang karena telah menelan korban. Dalam kaitan ini, KPI harus berani bertindak cepat agar tidak ada korban-korban berikutnya. Selain itu, pengelola televisi sebaiknya juga memikirkan dampak dari tayangan yang disajikan. Sedangkan Zainal mengingatkan bahwa televisi bukan hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga pendidikan. Karena itu, pengelola stasiun televisi sebaiknya memikirkan aspek pendidikan dan tidak hanya mengdepankan kepentigan hiburan.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006