Manila (ANTARA News) - Para pemimpin Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) akan menggunakan pertemuan mereka untuk menyeru dimulainya kembali perundingan enam negara mengenai program nuklir Korea Utara, menurut diplomat Filipina, Selasa. Isu nuklir Korea Utara "akan dibicarakan" di Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN di Cebu, Filipina, bulan depan, kata Wakil Sekertaris urusan ASEAN Departemen Luar Negeri Luis Cruz kepada wartawan. "Kami merasa bahwa ASEAN sebagai kelompok harus fokus pada isu ini," kata Cruz dikutip AFP sambil menekankan bahwa 10 negara ingin memainkan peran tokoh pusat sebagai penggerak acara itu. Dia berkata bahwa pemimpin ASEAN akan membahas isu itu dalam pertemuan informal pada 11 Desember mendatang dan dalam pertemuan sesudahnya dengan para pemimpin Cina, Jepang dan Korea Selatan. "ASEAN akan membicarakan hal ini dalam pertemuan resmi. Ini akan tercantum dalam pernyataan ketua," yang dikeluarkan pada akhir KTT, kata Cruz. Kelompok ASEAN terdiri dari Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam. Rekan dialognya adalah Cina, Jepang dan Korea Selatan yang merupakan anggota kelompok enam negara, yang juga melibatkan Korea Utara, Amerika Serikat (AS) dan Rusia. Forum enam negara dibentuk untuk membujuk Korea Utara menghentikan program nuklirnya. Negara komunis itu mengklaim telah sukses melakukan uji-coba nuklir pada Oktober, yang memicu kutukan dari negara tetangga dan memunculkan kekhawatiran akan penggunaan nuklir jangka panjang atau bahkan konflik.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006