"Beberapa kawah baru tersebut muncul di rekahan sepanjang 200 meter ke arah barat dari kawah utama. Diameternya bervariasi hingga 14 meter," kata Farid di Tomohon, Jumat.
Farid mengatakan kawah tersebut terbentuk setelah terjadinya letusan pada 13 September 2014 lalu akibat terjadinya peningkatan aktivitas kegempaan.
"Pada pengamatan visual, kawah tersebut mengeluarkan asap putih, seperti yang biasa terjadi di kawah utama Tompaluan Gunung Lokon," ujarnya.
Meski demikian, dia tidak bisa memastikan apakah kawah baru tersebut akan menjadi kawah utama, bila nanti kawah Tompaluan tidak berfungsi lagi atau tersumbat lava.
"Kami tidak bisa memastikan hal itu. Tapi kondisi nyata yang terjadi saat ini muncul beberapa kawah di sekitar kawah utama Tompaluan. Kawah-kawah tersebut posisinya berjejer," katanya.
Dia pun mengharapkan warga sekitar tidak mendekati kawah Tompaluan dan kawah-kawah yang muncul tersebut, atau melakukan pendakian karena aktivitas vulkanik Gunung Lokon masih tinggi dengan frekuensi kegempaan di atas rata-rata normal lima kali per hari.
"Statusnya hingga kini masih siaga dengan radius bencana sekitar 2,5 kilometer. Kami berharap radius bencana tersebut dipatuhi," ajaknya.
Setelah terjadi rangkaian letusan di tahun 2011, Gunung Lokon kembali meletus pada 13 September 2014. Aktivitas warga masih berlangsung normal walaupun disematkan status siaga pada level III.
Pewarta: Karel A Polakitan
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015