Jakarta (ANTARA News) - Dua buronan polisi kasus kekerasan Poso masing-masing Ateng dan Nasir, akhirnya menyerahkan diri kepada pihak berwajib di Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), Selasa (28/11). "Keduanya langsung dibawa ke Palu," ungkap Kepala Polri Jenderal Sutanto, usai menghadiri Rapat Koordinasi Bidang Polhukam yang membahas masalah Poso, di Jakarta, Selasa. Ia mengungkapkan, dua orang tersebut menyerahkan diri setelah menerima anjuran dari masyarakat. "Dengan begitu, dari 29 orang yang masuk DPO kasus kekerasan Poso, telah tercatat tiga orang yang menyerahkan diri. Tentunya, ini bertahap yaa..," kata Kapolri. Tentang keberadaan 26 orang lainnya yang masuk DPO kasus kekerasan Poso, Sutanto mengatakan, masih terus diselidiki termasuk kemungkinan mereka sudah berada di luar Poso atau Sulteng. Sebelumnya, salah seorang tersangka kekerasan Poso, Andi Bocor menyerahkan diri pada Selasa (14/11) melalui bantuan seorang tokoh masyarakat bernama H. Razak, di Desa Mapane Kecamatan Poso Pesisir, Poso. Andi Bocor masuk DPO Polisi setelah resmi menjadi tersangka kasus penembakan seorang warga bernama Hasrin Ladjidji (40) di desa Landangan, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, 29 September 2005. Kapolri mengatakan, polisi hingga kini terus memburu 26 buronan tindak kekerasan di Poso selain meminta bantuan kepada tokoh masyarakat. "Tidak ada batas waktu bagi mereka untuk menyerahkan diri atau polisi menangkap mereka. Tetap kita usahakan, secara bertahap," ujarnya. Andi, Ateng dan Nasir merupakan tiga diantara 29 buronan tindak kekerasan di Poso yang dicari Mabes Polri dan Polda Sulteng.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006