Jakarta (ANTARA News) - Perkembangan akan Hak Asasi Manusia (HAM) di Asia Tenggara semakin lama semakin mengalami kemunduran, demikian Yuyun Wahyuningrum, Senior Advisor on ASEAN and Human Rights.
"Statusnya semuanya sama Not Free kalau melihat situasi sekarang masa depan suram banget deh," kata Yuyun ditemui ANTARA News usai acara Talking ASEAN, diskusi mengenai peluncuran bukunya Regional Development and Challenges in Southeast Asia di Habibie Center, Kamis.
Status "Not Free" tersebut ia kutip dari laporan Freedom House mulai tahun 2005 hingga 2014 yang memang menunjukkan dominasi status tersebut pada sepuluh negara Asia Tenggara.
"Kayak negara di Thailand, sekarang banyak teman-teman saya hanya membuat komentar di Facebook ditangkap, mengkritisi pemerintah ditangkep, memberikan simbol tiga jari ditangkap, jadi kebebasan berekspresi hampir tidak ada di Thailand," ujar Yuyun.
Hal tersebut sangat ia sesalkan mengingat dulu Thailand adalah salah satu negara yang mempromosikan hak asasi manusia di ASEAN, bahkan sebelum di Indonesia.
Yuyun juga menyayangkan tindakan Presiden Jokowi yang baru saja menolak grasi yang menurutnya merupakan tindakan mendukung hukuman mati. Meskipun demikian, ia optimis Indonesia mampu berperan dalam perbaikan HAM di ASEAN.
"Kita masih berharap ada peran Indonesia untuk mempengaruhi negara-negara lain di ASEAN dengan caranya sendiri untuk memperbaiki status hak asasi manusia-nya," tambahnya.
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015