Saat ini, 50-70 persen anak di Indonesia terkena leukimia, termasuk juga di dunia. Bayi pun berisiko terkena kanker ini, walaupun risikonya di angka satu persen,"

Jakarta (ANTARA News) - Di antara beragam jenis kanker, leukimia atau kanker darah merupakan yang umum dialami anak-anak di Indonesia.

"Saat ini, 50-70 persen anak di Indonesia terkena leukimia, termasuk juga di dunia. Bayi pun berisiko terkena kanker ini, walaupun risikonya di angka satu persen," ujar Kepala Staf Medik Fungsional Anak RS Kanker Dharmais, dr. Haridini Intan S. Mahdi, SpA, saat ditemui di RS Kanker Dharmais, Kamis.

Hanya saja, lanjut dia, hingga kini belum diketahui faktor penyebab utama yang menyebabkan anak menderita kanker ini.

Menurut dia, sejauh ini, penyebab umum leukimia diketahui berasal dari infeksi bakteri, virus serta paparan pestisida.

Dia mengatakan, sekalipun begitu, bukan berarti tak ada tindakan yang dapat orang tua lakukan untuk mencegah anak mereka terkena leukimia.

Di antaranya, menerapkan gaya hidup sehat termasuk pola makan empat sehat lima sempurna, tidak merokok, serta memberikan anak imunisasi.

"Pencegahan bisa dengan melakukan gaya hidup sehat, pola makan empat sehat lima sempurna, jangan merokok, imunisasi, ini wajib dilakukan, semakin jarang sakit maka vaskularisasi semakin bagus," kata Haridini.

Dia melanjutkan, selain leukimia, jenis kanker lain yang umum diderita anak-anak di Indonesia ialah tumor padat, seperti kanker retina (retinoblastoma), limfoma, kanker otot, neuroblastoma dan kanker otak.

"Retinoblastoma misalnya, kita masih bisa menemukan 1e pasien setiap tahun di Indonesia. Penyebab pertama kanker ini diyakini genetika," kata dia.

Leukimia merupakan penyakit yang muncul akibat produksi sel darah putih berlebih dan tak terkendali sehingga menyebabkan fungsi normal darah terganggu.

Secara umum, penyakit ini memiliki sejumlah gejala, yakni demam tinggi, infeksi yang sering terjadi, pendarahan yang tidak biasa, adanya kelenjar yang membesar.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015