Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertahanan RI, Juwono Sudarsono, di Jakarta, Selasa, menyatakan, Indonesia tergolong negara paradoks dengan setumpuk masalah, termasuk sekitar 70 persen prajurit TNI saat ini masih tinggal di rumah kontrakan. "Makanya, ketika ada desakan (gerakan reformasi) agar TNI kembali ke barak, mana baraknya," tanya Juwono Sudarsono ketika tampil bersama Ketua Komisi I DPR RI, Theo L Sambuaga dan penulis buku Andi Wijayanto dalam peluncuran buku "Penataan Kerangka Regulasi Keamanan Nasional". Dalam diskusi yang dipandu pengamat militer CSIS, Kusnanto Anggoro itu, Juwono mengungkapkan, Departemen Pertahanan kini menganut model realis dalam menetapkan berbagai program aksinya. "Yang terutama dan terpenting dulu ialah pemenuhan hak-hak dasar prajurit yang saat ini biaya operasi hariannya jauh di bawah standar," katanya. Dalam konteks pengembangan sistem pertahanan, juga pembentukan keamanan nasional, Juwono kembali menggarisbawahi soal keterbatasan anggaran. Dikatakannya, apa pun bisa kita buat, jika pendapatan per kapita rakyat Indonesia rata-rata telah mencapai 20.000 dolar AS, tidak seperti sekarang baru 1.300 dolar AS. "Kita memang perlu membangun dulu sebuah sistem. Sebab ada prinsip, bahwa `man build the system, the system prepair the man`," kata Juwono Sudarsono.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006