Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai operasional Angkutan Perbatasan Terintegrasi Bus Transjakarta (APTB) di wilayah ibukota harus dibatasi.
"Karena kita sering kali melihat APTB itu menaikkan atau menurunkan penumpang di tengah jalan, makanya saya minta para operator membatasi operasional angkutan itu," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu.
Menurut pria yang akrab disapa Ahok sehari-hari itu, apabila tidak ingin operasional angkutan umum itu dibatasi, maka para operator harus bersedia bergabung dengan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta).
"Menaikkan atau menurunkan penumpang di tengah itu dapat menimbulkan kemacetan. Jadi, kalau tidak mau dihentikan operasionalnya, operator harus mau gabung dengan manajemen PT Transjakarta," ujar Basuki.
Sementara itu, senada dengan Basuki, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Benjamin Bukit menyatakan pihaknya pun menginginkan agar operator bergabung dengan PT Transjakarta.
Dia menuturkan apabila operator APTB telah melebur dengan manajemen PT Transjakarta, maka nantinya sistem pengelolaan dan operasional angkutan umum tersebut akan lebih mudah dilakukan.
"Jadi, nantinya PT Transjakarta yang akan menyusun trayek-trayeknya. Kemudian, kita juga bisa mulai memberlakukan sistem tarif rupiah per kilometer," tutur Benjamin.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan penggabungan APTB dengan PT Transjakarta juga dinilai dapat menghilangkan dualisme tiket beserta trayek di sepanjang jalur busway.
"Dengan adanya sistem rupiah per kilometer, maka dualisme tiket dan trayek di jalur bus Transjakarta tidak akan terjadi lagi, karena manajemenbya kan sudah digabung," ungkap Benjamin.
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015