Jenewa (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mendesak semua umat saling menghormati nilai-nilai agama lainnya, di tengah kemarahan dunia Islam terhadap sampul baru majalah Charlie Hebdo yang mempertontonkan kartun Rasulullah Muhammad SAW.

"Kita yakin bahwa kesucian-kesucian agama mesti dihormati, dan kecuali kita menganggap saling menghormati akan sangat sulit di dunia yang berbeda-beda pandangan, kebudayaan dan peradaban," kata Zarif kepada wartawan sebelum bertemu Menteri Luar Negeri AS John Kerry.

Kementerian Luar Negeri Iran sudah mengeluarkan pernyataan kutukan terhadap sampul majalah satir Prancis Charlie Hebdo yang disebut "menghina" dan "provokatif".

Iran menyatakan mengutuk pembantaian di Paris yang menewaskan 12 orang ke kantor majalah Charlie Hebdo karena dianggap perilaku itu sama sekali bertentangan dengan ajaran Islam.

"Kita tidak akan bisa terlibat dalam dialog yang serius sepanjang kita tidak saling menghormati nilai-nilai dan kesucian-kesucian kita," kata Zarif kepada wartawan saat menunggu Kerry untuk merundingkan program nuklir Iran.

"Dan saya kira kita akan memiliki dunia yang jauh lebih aman yang jauh lebih bijaksana jika terlibat dalam dialog yang serius, debat yang serius mengenai perbedaan-perbedaan di antara kita," sambung dia.

"Dengan cara begitu kita akan menemukan bahwa yang mengikat kita bersama adalah jauh lebih agung ketimbang apa yang membedakan kita."

Menteri Luar Negeri Iran ini menambahkan bahwa dunia kini menghadapi masalah-masalah ekstremisme yang sangat serius, tidak hanya di Timur Tengah, tetapi juga sayangnya juga di Eropa.

"Anda menyaksikan demonstrasi-demonstrasi di sini di Eropa yang sangat berbahaya dan kita mesti mampu mengatasinya," kata Zarif seperti dikutip AFP.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015