Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Awi Setiyono di Surabaya mengatakan, Tim identifikasi korban atau "Disaster Victims Identification" (DVI) telah menyerahkan jenazah pasangan suami istri itu kepada pihak AirAsia, yang kemudian diserahkan kepada keluarga korban.
"Saat ini dua jenazah (penumpang) asal Korea Selatan itu masih disimpan di tempat penyimpanan jenazah RS Bhayangkara Polda Jatim, dan segera diterbangkan ke Korea Selatan dalam waktu dekat," katanya.
Awalnya, kata Awi, keluarga korban dari Korea Selatan meminta agar dua jenazah itu diterbangkan bersama sang anak yang juga menjadi korban pesawat AirAsia QZ 8501, namun hingga kini sang anak masih belum ditemukan.
Sebelumnya, keduanya terbang ke Singapura dengan seorang bayi berusia satu tahun, namun saat jenazah Park ditemukan dengan kain gendongan masih melekat di tubuhnya, sang bayi tidak ditemukan.
Park dan Lee berhasil diidentifikasi Tim DVI pada Minggu (11/1) setelah mencocokan antara data primer dengan sekunder "ante mortem" dengan "post mortem" yang diberikan keluarga korban dari Korea Selatan.
Pada pemeriksaan kedua jenazah, terdapat kecocokan data dan temuan tambalan gigi berbahan emas yang diperkuat properti menempel pada tubuh, korban menggunakan bra menyusui.
Selain itu ditemukan juga properti lain, yakni memakai gendongan bayi dan diketahui keduanya pasangan suami istri.
Sementara itu, total jenazah yang berhasil diidentifikasi oleh Tim DVI Polda Jatim hingga hari ke 18 sebanyak 38 jenazah dari total 48 jenazah yang masuk ke RS Bhayangkara, sisanya sebanyak 10 jenazah masih dilakukan pendalaman indentifikasi.
Pewarta: Abdul Malik Ibrahim
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015