"Saya ke sini untuk melihat kemungkinan ada perluasan kebutuhan, karena sangat mungkin ketika ada pemulangan TKI dalam jumlah besar," kata Khofifah di Jakarta, Rabu.
Dia menjelaskan, kunjungan tersebut dalam upaya meningkatkan sinergitas dalam penanganan TKI bermasalah.
Menurut dia, setiap bulan arus pemulangan TKI bermasalah cukup tinggi sehingga harus dipersiapkan segala sesuatunya.
Selama ini Kementerian Sosial menampung pekerja migran bermasalah tersebut di Rumah Perlindungan Trauma Center (RPTC) namun kapasitasnya jauh lebih kecil dibandingkan jumlah pekerja yang dipulangkan.
"Maka koordinasi dengan lembaga lain seperti RS Bhayangkara yang memberikan layanan psikotik atau kepada mereka yang mengalami kekerasan secara fisik ini menjadi penting bagi kita untuk mengukur daya tampung dari layanan yang bisa diberikan oleh seluruh kementerian dan lembaga," katanya.
Pada kesempatan itu, Mensos juga menyerahkan bingkisan sebagai bentuk tali asih kepada 18 TKW bermasalah yang dirawat.
Kepala RS Bhayangkara Polri Dr Sukanto, Brigjen Didi Agus Mintadi mengatakan, setiap bulan rumah sakit tersebut selalu menerima pekera migran bermasalah untuk dirawat.
"Kami terima dan siapkan tempat, tenaga medis serta obat-obatan," kata Didi seraya menambahkan sebagian besar dari mereka mengalami depresi dan menjadi korban tindak kekerasan.
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015