Tokyo (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menawarkan sejumlah sektor potensial yang dapat digarap oleh pengusaha Jepang seperti bidang infrastuktur dan pengolahan sumber daya pertanian. "Kesempatan terbaik anda berinvestasi di Indonesia ada di sektor pembangunan infrastruktur, pengolahan sumber daya alam seperti di pertanian dan komoditas, serta industri," kata presiden saat jamuan makan siang dengan pengusaha Jepang yang tergabung dalam Keidanren, Keizai Doyukai dan Japan Foreign Trade Council di Hotel Imperial Tokyo Jepang, Selasa. Untuk menyiapkan investasi di sektor itu, lanjut Presiden, Indonesia telah meluncurkan pusat pembangunan manufaktur (manufacturing development centre), pusat pengembangan makanan dan sayuran dan pusat pembinaan dan promosi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). "Penduduk Indonesia berjumlah 220 juta jiwa dengan 80 juta di antaranya adalah kaum muda yang merupakan pasar besar jika kalian bisa manfaatkan untuk mendapatkan keuntungan," katanya. Presiden juga mengajak para pengusaha Jepang itu untuk meningkatkan komunikasi dialog agar segala permasalahan hubungan dagang dan investasi dengan Indonesia bisa diketahui dan diatasi dengan baik. "Kedua negara sudah sepakat untuk menyusun Strategic Invesment Partneship Agreement (SIPA) yang antara lain membahas kerjasama di bidang perpajakan, bea cukai, investasi, infrastruktur, dan tenaga kerja," katanya. Sedangkan mengenai kesepakatan prinsip dalam Economic Partnership Agreement (EPA) dengan Jepang, menurut Yudhoyono meski mengalami pembicaraan yang alot diharapkan sebelum akhir 2007 dapat diimplementasikan. "EPA akan membuka akses pasar Indonesia, memperbaiki iklim investasi, dan yang penting peningkatan kerjasama dan kapasitas building," katanya. Sementara itu, Ketua Keidanren Fujio Mitarai mengatakan iklim investasi di Indonesia semakin membaik sehingga menjadi lebih menarik bagi para pengusaha Jepang untuk berinvestasi di Indonesia. "Kami menunggu implementasi dari EPA yang diharapkan dapat meningkatkan hubungan yang lebih erat di masa depan," katanya. Setelah menyampaikan sambutannya, Presiden Yudhoyono dan Fujio mengangkat gelas untuk melakukan "toast" dengan harapan hubungan yang lebih baik dan berkah bagi semua hadirin di tempat itu. Hadir dalam pertemuan itu, Menko Perekonomian Boediono, Menhub Hatta Rajasa, Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto, Menlu Hassan Wirajuda, Mendag Marie Pangestu dan Duta Besar Indonesia untuk Jepang Jusuf Anwar.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006