Jakarta (ANTARA News) - Presiden Bank Pembangunan Asia (ADB) Takehiko Nakao memperkirakan perekonomian Indonesia hanya tumbuh 5,6 persen pada 2015, atau lebih rendah dari perkiraan pemerintah dalam RAPBN-Perubahan sebesar 5,8 persen.
"Pertumbuhan pada 2015 sebesar 5,6 persen, karena adanya perlambatan dalam penyerapan belanja pemerintah," katanya dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa.
Takehiko mengatakan angka pertumbuhan ekonomi tersebut lebih baik dari pertumbuhan ekonomi pada 2014 yang diperkirakan hanya mencapai 5,1 persen, karena adanya perlambatan ekonomi global dan penurunan harga komoditas yang mempengaruhi ekspor.
Namun, perekonomian Indonesia bisa tumbuh lebih baik apabila pemerintah terus berkomitmen melakukan reformasi yang saat ini telah dilakukan dengan baik sejak Presiden Joko Widodo menjabat pada Oktober 2014.
"Kami percaya perekonomian Indonesia akan bergantung pada upaya-upaya reformasi dan pemerintah telah memiliki awal yang baik dengan memperbaiki iklim investasi. Untuk itu, kepercayaan akan pulih dan pertumbuhan bisa menguat di masa mendatang," ucap Takehiko Nakao.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi dapat makin membaik karena ketahanan fiskal telah terjaga dan portofolio Indonesia memiliki kredibilitas di mata investor asing.
Takehiko Nakao sedang melakukan kunjungan untuk yang kedua kalinya ke Indonesia sejak terpilih menjadi Presiden ADB pada April 2013, dan direncanakan melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla serta pejabat pemerintah lainnya.
Pewarta: Satyagraha
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015