Paris (ANTARA News) - Majalah satir Prancis Charlie Hebdo bergeming dari teror yang menewaskan sejumlah awaknya pekan lalu dengan tetap menerbitkan kartun Nabi Muhammad dalam sampul edisi mendatangnya. Sebaliknya pemerintah Prancis mengumumkan telah menggelarkan 10.000 serdadu untuk menjaga keamanan kota.

Mingguan itu merilis halaman depan berjudul "tentang penyintas" yang akan terbit Rabu nanti, dengan kartun Nabi di bawahnya.

Isu ini akan menjadi yang pertama sejak dua teroris menyerbu kantor pusat Charlie Hebdo di Paris pada 7 Januari untuk membantai 12 orang sebagai pembalasan atas pemuatan kartun Nabi Muhammad yang bagi banyak kaum muslim dianggap sebagai penghinaan.

Charlie Hebdo malah menyatakan akan mencetak hingga tiga juta kopi untuk edisi mendatang itu, padahal biasanya hanya mencetak 60.000 eksemplar.

Charlie Hebo telah menjadi simbol internasional untuk kebebasan berbicara sejak pembantaian itu dan serangan kedua pada dua hari kemudian ke supermarket Yahudi. Total, 17 orang mati akibat serangan teror ini.

Hampir empat juta orang --termasuk 1,5 juta orang di Paris menggelar demonstrasi terbesar sepanjang sejarah Prancis-- berdemonstrasi di seluruh pelosok Prancis untuk mengutuk pembunuhan itu. Mereka membawa spanduk bertuliskan, "Jesuis Charlie" (Saya Charlie), demikian AFP.


Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015