Jakarta (ANTARA News) - Analis Riset PT Valbury Asia Securities (Valbury) memprediksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) sudah dalam level yang tinggi dan cenderung mengalami koreksi. "Terus meningginya indeks telah membawa parameter bursa itu ke suatu level yang makin berisiko untuk mengalami koreksi yang serius," kata Analis Riset Valbury, dalam Market Review & Prediction, Selasa. "Kami memperkirakan indeks mampu menguat, lanjutnya, karena kecenderungan pasar saat ini," katanya. Ia mengungkapkan indeks pada akhir 2002 sempat mencapai level tertinggi 1.738. Karena itu faktor teknikal menunjukkan indeks tidak pernah mampu menembus garis trend tersebut," jelasnya. Mereka mengungkapkan bahwa anjloknya indeks Dow Jones hingga 158 poin semalam bisa menjadi pemicu koreksi IHSG Selasa ini ini. Wall Street begitu khawatir perekonomian AS tidak mampu 'soft landing' akibat berlanjutnya depresiasi dollar (terutama atas euro) dan melemahnya belanja konsumen Amerika, tambahnya. Penurunan suku bunga The Fed yang begitu diharapkan oleh Wall Street hanya akan memperparah depresiasi dollar dan meningkatkan risiko inflasi, mengingat harga minyak belum stabil berada di bawah level 60 dolar AS per barel. Hingga pukul 10.36 WIB, IHSG mengalami koreksi 12,715 poin atau 0,74 persen menjadi 1.716,472. Transaksi yang terjadi mencapai 602,955 juta saham dengan nilai Rp471,505 miliar. Saham yang mengalami penurunan sebanyak 74 dibanding yang naik 23 dan 41 stagnan. (*)
Copyright © ANTARA 2006