Itu adalah hasil yang sangat memuaskan"Beijing (ANTARA News) - Produsen perangkat telekomunikasi terbesar dunia asal Tiongkok, Huawei Technologies Ltd, pada Selasa malam menyatakan bahwa pertumbuhan keuntungan mereka melambat pada 2014 sementara penjualan melejit.
Perusahaan memproyeksi keuntungan mencapai 34,3 miliar yuan (sekira 5,6 miliar dolar AS) atau naik 17 persen dibandingkan 33,9 miliar yuan (sekira 5,5 miliar dolar AS) pada 2013, kata pimpinan bagian finansial perusahaan, Cathy Meng, kepada wartawan, sementara lembaran resmi laporan yang sudah diaudit akan disampaikan pada Maret 2015.
Rasio peningkatan profit 2014 menjadi kemunduran dibandingkan 40,5 persen pada 2013 lalu, namun Meng bersikeras mengatakan bahwa pembandingan itu "tidak pantas" mengingat Huawei lebih berkonsentrasi pada peningkatan penjualan dan berinvestasi pada bisnis-bisnis menjanjikan.
Sementara itu, Meng menyebutkan nilai penjualan diproyeksi meningkat 20 persen dibandingkan 2013 yakni dari 287 miliar yuan (setara 47 miliar dolar AS) menjadi 289 miliar yuan (setara 47,4 miliar dolar AS), tumbuh lebih dari dua kali lipat dibandingkan peningkatan tahun lalu sebesar 8,5 persen.
"Itu adalah hasil yang sangat memuaskan," kata Meng.
Meng mengklaim Huawei yang didirikan sejak 1987 oleh mantan teknisi militer Tiongkok itu sebagai perusahaan pembangun jaringan ponsel generasi keempat dengan 154 di antaranya dalam proses pembangunan.
Huawei juga melebarkan sayap mereka dari bisnis tradisional mereka mengadakan perangkat dengan meluncurkan merek ponsel pintar mereka sendiri.
Meng menyebutkan penjualan dari bisnis komersial, termasuk di dalamnya ponsel pintar, meningkat 32 persen pada 2014, meski ia tidak menjawab kala ditanya apakah bisnis ponsel pintar menguntungkan.
Saat ini Huawei memiliki 160.000 pekerja di seluruh dunia termasuk pusat pengembangan dan penelitian (litbang) di Eropa dan Silicon Valle, Amerika Serikat.
Meng mengatakan ongkos pengeluaran untuk keperluan litbang sebanyak 40,5 miliar yuan (6,6 miliar dolar AS) atau meningkat 28 persen dibandingkan 39,5 miliar yuan (6,5 miliar dolar AS) pada 2013, demikian AP.
Penerjemah: Gilang Galiartha
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015