Setelah mengunjungi negara dengan mayoritas penduduk beragama Buddha itu, Paus akan mengunjungi Filipina, yang mayoritas penduduknya pemeluk Katholik sebelum meninggalkan Asia pada 19 Januari.
Gereja Katolik Kolombo Jumat lalu menegaskan bahwa Paus Fransiskus akan tetap melakukan kunjungan ke Sri Lanka kendati terjadi perubahan pemerintahan hasil pemilu.
Kardinal Malcolm Ranjith yang bertugas di Kolombo menyampaikan seruan "tenang dan damai" setelah Presiden Mahinda Rajapakse dikalahkan oleh mantan Menteri Kesehatan dari kabinetnya dan politisi oposisi, Maithripala Sirisena.
"Kami mengajak semua warga Sri Lanka untuk membantu membuat kunjungan Bapa Suci (pada 13-15 Januari) bisa lancar dengan menjaga perdamaian dan ketenangan pada saat ini, ketika presiden baru terpilih," demikian pernyataan gereja seperti dilansir kantor berita AFP. (Uu.H-AK)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015