Sydney (ANTARA News) - Suatu gunung berapi bawah laut di lepas pantai Tonga meletus, menyemburkan abu ke udara pada Selasa, dan menyebabkan sejumlah penerbangan di negara-negara pulau Pasifik Selatan tertunda.

Lautan di kawasan tersebut berubah warna menjadi merah darah, lapor penduduk setempat.

Gunung api Hunga Tonga-Hunga Haapai yang berada di bawah air dan terletak sekitar 65 km arah utara ibukota Nukualofa, menyemburkan abu setinggi 4.500 meter, menurut laporan Pusat Laporan Abu Vulkanik Wellington (VAAC).

Gunung api yang meletus pertama kali tahun 2009 itu telah beberapa kali berguncang dalam pekan-pekan terakhir sebelum kemudian meletus dalam lima hari terakhir, lapor surat kabar The New Zealand Herald.

Penerbangan Air New Zaeland yang menghubungkan Auckland dan Nukualofa pada Senin dialihkan ke Samoa dan kemudian kembali ke Selandia Baru karena letusan gunung api tersebut, demikian pernyataan pihak penerbangan.

Rute sebaliknya yang dijadwalkan pada Selasa telah dibatalkan karena aktivitas gunung berapi tersebut, namun penerbangan lain di kawasan itu tidak terganggu.

Penduduk Tonga menggambarkan pemandangan luar biasa berbentuk menyerupai bulu-bulu vulkanik yang mengapung ke udara sedangkan lumpur yang keluar di bawah mengubah warna laut menjadi merah, demikian laporan Reuters.

(Uu.M007)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015