Beijing (ANTARA News) - Surplus perdagangan Tiongkok naik 45,9 persen menjadi 2,35 triliun yuan (sekitar 380 miliar dolar AS) tahun lalu, karena ekspor tumbuh dan impor yang menyusut.
Ekspor meningkat 4,9 persen menjadi 14,3 triliun yuan pada 2014, sedangkan impor turun 0,6 persen menjadi 12,04 triliun yuan, kata Administrasi Umum Bea Cukai, Selasa.
Untuk Desember saja, surplus perdagangan melonjak 96,8 persen menjadi 304,5 miliar yuan, juga karena ekspor melonjak dan impor menurun.
Ekspor meningkat 9,9 persen tahun-ke-tahun menjadi 1,4 triliun yuan selama bulan terakhir tahun lalu, sementara impor turun 2,3 persen menjadi 1,09 triliun yuan, kata Bea Cukai.
"Perdagangan bilateral dengan Uni Eropa dan AS mempertahankan pertumbuhan yang stabil sedangkan dengan Jepang dan Hong Kong SAR (wilayah administratif khusus) menyusut serta dengan pasar negara berkembang menunjukkan momentum," kata juru bicara Bea Cukai Zheng Yuesheng.
Angka-angka itu terjadi ketika putaran ekonomi Tiongkok mengecewakan pada 2014, dengan pertumbuhan melambat di tengah pelemahan manufaktur, penurunan harga properti serta beban utang perusahaan dan pemerintah daerah tinggi, mendorong bank sentral pada November menurunkan suku bunga acuan untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua tahun.
Produk domestik bruto (PDB) meningkat secara tahunan menjadi 7,3 persen dalam kuartal ketiga, paling lambat sejak puncak krisis keuangan global pada awal 2009, demikian seperti dikutip dari AFP.
(Uu.A026)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015