Teheran (ANTARA News) - Kementerian Luar Negeri Iran dengan keras mengutuk serangan bom di Pakistan baru-baru ini sehingga menewaskan beberapa pengikut Syiah, demikian laporan kantor berita Tasnim pada Senin (12/1).
"Republik Islam Iran mengutuk aksi teror terhadap rakyat yang tak berdosa dan menganggapnya sebagai pelanggaran terhadap ajaran Agama Islam dan nilai kemanusiaan," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Marizeh Afkham sebagaimana dikutip.
Marizeh Afkham menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban, dan mengatakan aksi teror semacam itu dengan jelas menguntungkan musuh Negara Pakistan dan umat Muslim.
"Tak diragukan, Pemerintah Islam Pakistan dan rakyat secara seksama akan menggagalkan rencana yang bertujuan menimbulkan perpecahan dan ketidakamanan," tambah wanita juru bicara tersebut, sebagaimana dikutip Xinhua.
Ledakan bom terjadi di tengah kumpulan pengikut Syiah di Rawalpindi, Pakistan, Jumat (9/1), sehingga menewaskan delapan orang dan melukai beberapa orang lagi.
Dukungan Amerika
Dalam kesempatan lain, Menteri Luar Negeri AS John Kerry meyakinkan Pakistan mengenai dukungan Amerika dalam, pertemuannya dengan Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif di Islamabad, kata beberapa pejabat.
Kerry tiba di Islamabad pada Senin malam, untuk kunjungan dua hari setelah perjalanannya ke India.
Ia mengunjungi Perdana Menteri Pakistan tersebut dan mengadakan babak pertama Dialog Strategis dengan Pakistan, kata Kementerian Urusan Luar Negeri.
Kerry menyampaikan belasungkawa rakyat dan Pemerintah AS sehubungan dengan serangan Taliban bulan lalu terhadap sekolah militer di Peshawar sehingga menewaskan 140 siswa dan 10 anggota staf, kata satu pernyataan dari Kantor Perdana Menteri Pakistan.
Sharif mengatakan Amerika Serikat adalah komponen penting bagi kebijakan luar negeri Pakistan dan memuji pesan persahabatan dan kerja sama Presiden AS Barack Obama setelah serangan di Peshawar pada 16 Desember.
"Perdana Menteri menyoroti pusat perhatian Pakistan pada akses pasar yang lebih besar bagi produk Pakistan dan penanaman modal AS di Pakistan dalam menciptakan peluang kerja," kata pernyataan tersebut.
Ia menyampaikan harapan bahwa Konferensi Peluang Bisnis mendatang yang akan diselenggarakan di Islamabad pada Maret 2015 akan menerima tanggap baik dari penanam modal AS.
Kementerian Urusan Luar Negeri menyatakan babak pertama pembahasan di bawah Dialog Strategis Pakistan-Amerika Serikat diselenggarakan pada Senin malam.
(Uu.C003)
(T.C003/A/C003/C003) 13-01-2015 08:22:54
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015