Sebebas apa pun kebebasan masih ada batasnya, yaitu kebebasan orang lain."

Jakarta (ANTARA News) - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengajak kaum Muslim untuk bersikap lebih dewasa dalam menyikapi kritik dan aksi-aksi tidak simpatik lainnya yang ditujukan kepada Islam.

"Prinsip dasar dakwah adalah untuk kebaikan, dan untuk mencapai itu harus dengan cara-cara yang baik juga. Kalau ada yang mengkritik kita, balaslah dengan kritik, jangan dibalas dengan kekerasan," kata Sekretaris Jenderal PBNU Marsudi Syuhud di Jakarta, Senin.

PBNU tidak setuju dan mengutuk serangan bersenjata terhadap media satire Charlie Hebdo di Paris, Perancis, pada Rabu (7/1) yang menewaskan 12 orang.

"Pada dasarnya segala macam kekerasan, apalagi dilakukan atas nama agama, itu tidak dibenarkan," kata Marsudi.

Namun, kata Marsudi, PBNU juga menyayangkan pemanfaatan kebebasan secara berlebihan, seperti yang dilakukan Charlie Hebdo, yang akhirnya justru menunjukkan sikap intoleransi.

"PBNU juga mengutuk keras pemicunya, yaitu sikap intoleransi," kata Marsudi.

Marsudi menilai aksi serangan ke Charlie Hebdo dipicu oleh kegemaran redaksi media satire tersebut memuat karya jurnalistik yang tidak mengindahkan kaidah toleransi.

Menurut dia, tidak hanya menayangkan karikatur Nabi Muhammad sebagai ikon Islam, di beberapa edisi lainnya Charlie Hebdo juga menjadikan Paus yang merupakan pemimpin tertinggi umat Katolik sebagai muatan medianya dengan nada ejekan.

"Di sana itu kan sangat bebas. Itu yang tidak benar, karena sebebas apa pun kebebasan masih ada batasnya, yaitu kebebasan orang lain," katanya.

Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015