New York (ANTARA News) - Harga minyak mentah dunia anjlok pada Senin (Selasa pagi WIB), karena bank-bank investasi Amerika Serikat termasuk Goldman Sachs Group, memangkas proyeksi harga minyak mereka.
Minyak mentah jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari kehilangan 2,29 dolar AS menjadi menetap di 46,07 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, lapor Xinhua.
Sementara, minyak mentah Brent untuk pengiriman Februari turun 2,68 dolar AS menjadi ditutup pada 47,43 dolar AS per barel di perdagangan London.
Goldman Sachs mengatakan harga minyak akan turun lebih jauh selama semester pertama tahun ini untuk pasar menemukan keseimbangan antara penawaran dan permintaan.
Kapasitas penyimpanan dan tanker yang berlebih menunjukkan pasar dapat mengalami surplus lebih lama daripada di masa lalu, sehingga minyak mentah di sekitar 40 dolar AS akan diperlukan untuk memperlambat produksi AS, analis Goldman, Jeffrey Currie, mengatakan dalam sebuah laporannya pada Senin.
Societe Generale pada Senin mengurangi perkiraan rata-rata harga minyak mentah AS untuk tahun ini menjadi 51 dolar AS, dan memproyeksikan bahwa Brent akan mencapai rata-rata 55 dolar pada 2015.
Commerzbank pada Jumat lalu menurunkan perkiraan harga Brent kuartal pertamanya menjadi 45 dolar AS dari 65 dolar AS.
Harga minyak jatuh baru-baru ini karena tidak ada tanda-tanda bahwa Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) akan memangkas produksi mereka dalam menanggapi kerosotan harga.
Uni Emirat Arab (UAE) tidak memiliki rencana untuk mengurangi produksi. Al Otaiba, Duta Besar UAE untuk AS, mengatakan di Washington pada Kamis lalu bahwa UEA dapat hidup dengan kondisi pasar saat ini lebih lama daripada yang orang-orang perkirakan.
Produksi minyak mentah AS naik 11.000 barel per hari menjadi 9,13 juta pada pekan yang berakhir 2 Januari, terbesar dalam data mingguan yang dimulai pada Januari 1983, menurut Badan Informasi Energi AS (EIA).
(T.A026)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015