Kelompok ISIS tahun lalu menguasai sebagian besar kawasan di Irak dan Suriah.
Koalisi internasional pimpinan AS melakukan serangan udara terhadap posisi-posisi ISIS di kedua negara tersebut dan memberikan bantuan militer bagi pasukan Irak.
"Koalisi internasional sangat lambat dalam menbantu dan melatih pasukan" di Irak, kata Abadi dalam sebuah pertemuan dengan sekelompok wartawan dalam kunjungan kerjanya ke Kairo, seperti dilaporkan AFP.
"Bantuan ini sangat lambat, tapi dalam dua pekan terakhir telah ada peningkatan," katanya. Namun, ia menyerukan agar bantuan kepada pasukan Irak "lebih ditingkatkan".
Abadi mengatakan dia telah membahas "usulan-usulan" Irak untuk resolusi damai konflik Suriah dengan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sissi.
Dia mengatakan bahwa usulan-usulan itu "mengisi kekosongan" yang tampaknya akan terjadi di kawasan yang telah disita dari ISIS. Diusulkan, "pemerintahan bersama antara pemerintah dan pihak oposisi selama periode tertentu."
Upaya itu untuk mencegah kebangkitan "kelompok teroris baru" di kawasan yang telah berhasil disita dari ISIS, tambahnya.
Pejabat AS mengatakan militer Pemerintah Irak dilatih dan dipersenjatai untuk melakukan operasi utama pada 2015 namun saat ini koalisi internasional menggunakan serangan udara untuk menekan jalur pasokan ISIS.
(Uu.G003)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015