Baghdad (ANTARA News) - Sedikit-dikitnya 13 orang tewas hari Senin akibat bentrokan di Baghdad sesudah yang berwenang mancabut jam malam tak terbatas, yang diberlakukan sesudah rentetan pemboman membunuh lebih dari 200 orang pada Kamis lalu. Sembilan di antara korban tewas hari Senin itu adalah polisi, sedangkan yang lain adalah orang lewat, kata sumber kesehatan di rumahsakit Yarmuk, yang menambahkan bahwa 20 polisi juga luka. Bentrokan tersebut terjadi di lingkungan barat Yarmuk dan selatan Saidiyah dan Dura, lapor AFP. Tujuh polisi juga luka di Abu Chir, lingkungan lain di selatan itu, di bentrokan serupa dengan pejuang. Polisi di sana kemudian menggerebek satu rumah dan menangkap 11 tersangka, menyita banyak senjata dan bahan untuk membuat bom, kata pejabat keamanan. Orang bersenjata juga menyerang kantor walikota Baghdad di pusat kota dan bentrok dengan penjaganya, melukai empat orang. Mereka kemudian menculik tiga orang lain. Lima jasad juga ditemukan di setengah bagian timur kota itu. Senin merupakan hari pertama lalulintas bergerak bebas di Baghdad sesudah pencabutan jam malam, yang diterapkan setelah rangkaian serangan bom atas perkampungan kumuh Syiah kota Sadr hari Kamis, yang menewaskan lebih dari 200 orang. Meskipun ada jam malam, puluhan lagi orang tewas sejak itu akibat serangan balasan. Di Selatan ibu kota itu, dekat kota Haswa, polisi menemukan empat mayat dengan luka tembak di kepala. Mata mereka ditutup dan tangannya terikat di punggung. Keempatnya, yang diperkirakan polisi propinsi Babil dibunuh pada Senin, juga menunjukkan tanda penyiksaan. Pada Minggu, bom mobil meledak di pasar kota itu, menewaskan delapan orang. Daerah pertanian di selatan ibukota tersebut sejak lama menjadi medan perang antara suku Sunni dengan warga desa Syiah. Sementara itu, di daerah dekatnya, Mahmudiyah, tiang besar asap hitam pekat tampak di langit akibat pipa saluran minyak pecah. Pasukan Amerika Serikat melaporkan bahwa daerah tersebut sudah diamankan, tapi tidak segera ada keterangan atas sebab kejadian itu. Di provinsi bergolak Anbar, Irak barat, tentara Irak melancarkan beberapa serangan di daerah Ramadi, menangkap 50 tersangka dan menewaskan 14 pejuang, kata kementerian itu. Desa bertetanggga saling meluncurkan mortir di Bagdad hari Minggu dengan beberapa di antaranya nyaris mengenai wilayah pangkalan balatentara Amerika Serikat di Irak saat Perdana Menteri Nuri Maliki menyeru rakyat tetap tenang di tengah suasana penuh kekerasan di negeri terkoyak perang itu. Warga dari daerah kumuh, yang dikuasai kelompok Syiah, kota Sadr, melempari iringan kendaraan pembawa Perdana Menteri Maliki dengan batu saat Maliki akan mengunjungi korban ledakan bom hair Kamis, yang membuat pemerintah memberlakukan jam malam tiga hari. Kejadian itu sebenarnya hanya peristiwa kecil, tempat sejumlah orang melempari rombongan mobil perdana menteri, namun tak ada seorang pun cedera, kata pejabat pemerintah. Di tempat lain di Irak, sekitar 30 orang diculik dalam sejumlah kejadian. Mortir jatuh di desa kelompok Sunni Adhamiyah dan Syiah di wilayah Karrada, terutama di wilayah tempat pangkalan balatentara Amerika Serikat di sebelah timur Baghdad.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006