Malang (ANTARA News) - Daftar tunggu antrean pemberangkatan bagi calon jamaah haji yang berangkat dari Kabupaten Malang, Jawa Timur, hingga 17 tahun ke depan karena masyarakat yang mendaftar untuk menunaikan rukun Islam kelima itu terus meningkat.
Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Malang, Abdul Rahman, Senin, mengatakan panjangnya daftar tunggu tersebut, selain karena jumlah warga yang mendaftar untuk menunaikan ibadah haji semakin meningkat, juga disebabkan adanya kebijakan pemangkasan kuota 20 persen dari pemerintah Arab Saudi karena ada renovasi di Makkah.
"Sejak ada kebijakan pemangkasan 20 persen, kuota Kabupaten Malang berkurang cukup drastis, dari 1.800 hingga 2.000 calon haji yang diberangkatkan, turun menjadi 1.500 orang calon haji. Kabarnya pemangkasan kuota ini hingga tahun 2017," katanya.
Ia mengatakan lamanya daftar tunggu tersebut membuat banyak pendaftar yang kaget, bahkan banyak yang mengundurkan diri (batal mendaftar), terutama pendaftar yang sudah berusia lanjut (lansia) karena mereka merasa tidak mampu lagi dengan alasan kesehatan.
Abdul Rahman berharap upaya Menteri Agama melobi Pemrintah Arab Saudi untuk menambah kuota pada tahun ini berbuah manis, sehingga dapat mengurangi lamanya waktu antrean. "Harapan kita semua, upaya yang dilakukan Kemenag berhasil agar daftar tunggu haji di Tanah AIr tidak terlalu panjang, termasuk di Kabupaten Malang yang sampai 17 tahun," ujarnya.
Menyinggung Biaya Penyelenggaraan Ibadah haji (BPIH) 2015, Abdul Rahman mengaku masih belum tahun karena biasanya diumumkan pemerintah beberapa bulan menjelang musim haji (keberangkatan haji). "Kami masih belum tahu berapa BPIH-nya, pengumuman dari pemerintah mungkin pada April-Juni 2015," kata Abdul Rahman.
Pada tahun lalu BPIH sebesar 3.308 dolar AS atau sebesar Rp33.799.500 atau turun dari tahun 2013 yang mencapai 3.619 dolar AS. Penetapan BPIH tersebut diumumkan oleh Presiden atas rekomendasi Menteri Agama setelah mendapat persetujuan dari DPR RI.
Warga Kabupaten Malang yang mendaftar untuk pergi haji di Kemenag setempat rata-rata mencapai 10-50 orang per hari, sehingga daftar tunggu dari tahun ke tahun bertambah panjang.
Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015