Jakarta (ANTARA News) - Dalam rangka mengurangi ketergantungannya pada sistem operasi mobile Google Android, Samsung sedang mempertimbangkan untuk merilis handset murah di bawah platform Microsoft Windows 8.1.
"Samsung telah menjalankan program percontohan pada stabilitas software Windows 8.1 pada perangkat. Samsung tertarik untuk mempromosikan Windows ponsel," kata seorang pejabat yang terlibat secara langsung, seperti dilansir Korea Times, Minggu.
Namun, masalah utama adalah apakah Samsung dan Microsoft akan menyelesaikan sengketa hukum royalti mereka yang sedang berjalan.
"Jika perusahaan menyelesaikan litigasi mereka, maka Samsung akan memproduksi handset yang didukung oleh platform mobile Microsoft. Untuk waktu, paling cepat bisa jadi di kuartal ketiga tahun ini," katanya.
Langkah tersebut diambil dikarenakan handset Samsung dengan platform Tizen, yang Samsung dan Intel telah kembangkan bersama-sama, tidak mendapat dukungan kuat dari pengembang konten.
"Tahun ini, Samsung akan mempromosikan platform Tizen, tapi fokus utama akan di TV, bukan perangkat mobile," ujarnya.
"Dengan merilis ponsel Windows, Samsung dapat mengelola bisnis telepon di sektor low-, mid-, hingga premium-end," lanjutnya.
Rencana untuk ponsel Windows tergantung pada hasil royalti sengketa yang sedang berlangsung.
Microsoft adalah mitra lama Samsung. Mereka bekerja sama dalam proyek bisnis futuristik yang berhubungan dengan kesehatan dan cloud computing. Namun, handset adalah cerita yang berbeda.
Samsung masih menuntut anti-trust di Korea, Tiongkok dan Amerika Serikat untuk membatalkan pembelian Microsoft atas bisnis ponsel Nokia karena hal tersebut akan membuat Microsoft menjadi pesaing langsung.
Microsoft membawa Samsung ke pengadilan setelah akhirnya menolak untuk membayar royalti dan bunga tepat waktu.
"Microsoft tahu Samsung memiliki kekuatan tak terbantahkan dalam pemasaran dan mengerti bahwa hal itu akan membantu jika mempromosikan Windows ponsel," katanya.
"Samsung tahu itu. Kedua perusahaan masih berusaha untuk menemukan kesamaan," tambahnya.
Samsung tahun lalu membayar royalti sebesar 1 triliun won kepada Microsoft. Microsoft dilaporkan meminta Samsung untuk memproduksi handset yang berjalan pada platform Windows dengan imbalan memperbarui perjanjian lisensi sebelumnya, demikian Korea Times.
Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015