"Kebun Raya Bogor tetap akan terbuka untuk umum, hanya ada beberapa lokasi termasuk lokasi kejadian yang aksesnya kita tutup bagi pengunjung," kata Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan (PKT) Kebun Raya Bogor Didik Widyatmoko dalam keteranganya di RS PMI Bogor.
Ia mengatakan, pohon tumbang bukan karena cuaca buruk yang mengharuskan kebun raya ditutup, tetapi karena kondisi pohon yang sudah lapuk.
Menurutnya, banyak pohon di Kebun Raya Bogor yang sudah berusia puluhan tahun bahkan sampai ratusan tahun, sehingga memiliki kerawanan untuk tumbang.
"Kita tetap waspada, para pengunjung juga diminta untuk berhati-hati terutama di tempat-tempat terkonsentrasi pohonnya banyak tua dan lapuk," katanya.
Kepala Polisi Sektor Bogor Tengah Kompol Victor Gatot menegaskan, Kebun Raya Bogor masih tetap beroperasi seperti biasa, tidak ada penutupan pascakejadian perkara.
"Karena ini musibah yang disebabkan oleh alam, tidak ada unsur kelalaian manusia didalamnya, pohon sudah tua dan lapuk, sehingga mudah patah," katanya.
Ia mengatakan, pihaknya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara dan memasang garis polisi di lokasi kejadian dengan radius 500 meter dari lokasi agar tidak ada pengunjung yang melintas.
"Saat ini situasi sudah kondusif, lokasi sudah kita sterilkan. Pengunjung masih bisa beraktivitas di area Kebun Raya Bogor," katanya.
Kompol Victor berpesan bagi pengunjung Kebun Raya Bogor untuk berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan terutama saat kondisi cuaca saat ini yang tidak menentu.
"Ya kita tahu Bogor ini banyak pohon ukurannya besar-besar dan tinggi-tinggi. Apalagi dalam cuaca seperti ini, masyarakat harus waspada, jangan beraktivitas di bawah pohon, apalagi berlindung," katanya.
Sebelumnya, Kebun Raya Bogor pernah ditutup untuk umum selama dua hari yakni 30 November hingga 1 Desember 2014. Kondisi ini dikarenakan tiupan angin Munson Barat yang menyebabkan belasan pohon di Kebun Raya tumbang.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, karena pihak kebun raya sudah mengantisipasi dengan menutup sementara operasional kebun peninggalan Belanda tersebut.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, empat orang meninggal dunia dan 21 lainnya luka-luka setelah tertimpa pohon jenis Damar yang tumbang di Kebun Raya Bogor.
Para korban adalah karyawan PT Asata Mandiri Agung, pabrik manufaktur otomoif yang beralamat di wilayah Nanggewer, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.
Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015