"Pohon yang tumbang itu jenisnya Agathis dammara atau nama umumnya pohon Damar," kata Didik, saat memberikan keterangan di RS PMI Bogor, Minggu.
Didik mengatakan, bahwa pohon Damar tergolong pohon yang mudah patah, pohon tersebut mengalami kelapukan di bagian dalam sehingga tidak mudah terlihat dari luar secara kasat mata.
"Kami belum mengecek umurnya berapa, ini akan segera dilakukan pemeriksaan," kata Didik.
Menurut Didik, lokasi pohon tumbang terletak di Jalan Astrid dalam Kebun Raya Bogor. Di lokasi tersebut memang banyak terdapat pohon Damar.
Pohon tersebut memiliki ukuran sangat besar dan tinggi, rata-rata pohon yang ada di dalam kebun raya sudah berusia tua.
"Kita mengamati pohon banyak yang cacat di dalam, sehingga tidak terlihat dari luar," kata Didik.
Pascakejadian tersebut, lanjut Didik, pihaknya langsung akan melakukan identifikasi seluruh pohon yang ada di Kebun Raya Bogor.
Identifikasi dilakukan kepada satu per satu pohon untuk mengetahui kondisi, serta usia pohon. Jika ada pohon yang membahayakan akan langsung ditebang dan di pangkas.
Peristiwa tumbangnya pohon Damar ini mengakibatkan 21 orang terluka dan empat orang lainnya meninggal dunia. Para korban merupakan karyawan PT Asata Mandiri Agung pabrik manufaktur otomotif.
Kronologis kejadian, peristiwa terjadi saat 180 karyawan pabrik manufaktor otomotif yang terletak di Nanggewer Cibinong tersebut sedang melakukan kegiatan "family gathering" di Jalan Astrid Kebun Raya Bogor.
Tanpa ada hujan maupun angin, pohon yang berdiameter sekitar 1 meter dan panjang 8 meter tersebut patah dan menimpa tenda tempat karyawan mengisi kegiatan.
Rata-rata korban yang tertimpa pohon sedang berada di dalam tenda, dengan posisi duduk mengampar di atas rumput. Sehingga saat kejadian para korban tidak sigap menghindar.
Koordinator serikat pekerja PT Asata Mandiri Agung, Ujang mengatakan, mereka tidak menyadari pohon akan tumbang dan menimpa rombongan karyawan.
Ujang mengatakan, kronologis kejadian panjang sekali sehingga sulit diceritakan, yang jelas saat kejadian memang terdengar ada suara kresek-kresek dari pohon.
"Tiba-tiba saja tumbang, saya posisinya berdiri di luar tenda. Saya sempat teriak ke teman-teman yang ada di sekitar ada pohon tumbang, tetapi karena posisi mereka duduk tidak sempat menghindar," katanya menceritakan.
Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015