Jakarta (ANTARA News) - Pada Minggu (11/1) Presiden Amerika Barack Obama dijadwalkan akan berkumpul di Paris untuk menghadiri reli kesatuan masyarakat setelah serangan teroris di Perancis.
Presiden Perancis Francois Hollande akan bergabung bersama 30 pemimpin dunia, termasuk Perdana Menteri Inggris David Cameron dan Kanselir Jerman Angela Merkel, dalam apa yang disebut "salah satu acara publik paling signifikan dalam sejarah pasca-perang Perancis."
Sementara itu, kantor pers Gedung Putih menegaskan bahwa Presiden Obama tidak akan pergi ke Perancis, saat dimintai keterangan, seperti dilansir Forbes.
Semua orang mengakui serangan terhadap majalah satir Perancis Charlie Hebdo, yang menewaskan 12 orang, bukan hanya serangan terhadap sebuah majalah, namun serangan terhadap ide, kebebasan bermasyarakat yang memiliki hak untuk berbicara, dan menulis hal provokatif lainnya.
Pada bukunya On Liberty, seorang tokoh liberalis Inggris John Stuart Mill menuliskan, "Jika seluruh umat manusia minus satu sependapat, maka umat manusia tidak lebih benar karena membungkam orang yang satu itu daripada karena membungkam umat manusia, jika dia mempunyai kekuasaan".
Dengan tidak menghadiri reli kesatuan di Paris tersebut, Presiden Obama telah melewatkan kesempatan untuk menunjukkan kepemimpinan, untuk menunjukkan bahwa Amerika berkomitmen untuk melawan terorisme seperti setiap orang di dunia.
Dalam sebuah pernyataan, Presiden Obama mengatakan, "Dan saya pikir penting bagi kami untuk memahami, Perancis adalah sekutu tertua kami. Saya ingin orang-orang Perancis mengetahui bahwa Amerika Serikat berdiri bersamamu hari ini, besok,"Namun ia tidak akan berdiri bersama Perancis pada Minggu.
Penerjemah: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015