Bengkulu, (ANTARA News) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu sampai saat ini belum miliki tempat penangkaran penyu padahal populasi satwa dilindungi ini di Bengkulu hampir punah. Kepala Bagian Pengendalian Ekosistem Hutan BKSDA Bengkulu Ika Budianti, Senin (27/11) mengakui sampai saat ini BKSDA Bengkulu belum memiliki tempat penangkaran penyu, padahal populasinya terutama penyu sisik, belimbing dan hijau sudah hampir punah. "BKSDA belum miliki tempat penangkaran penyu dan rencananya dalam waktu dekat BKSDA akan segera membuat penangkaran agar satwa tersebut dapat diselamatkan dari kepunahan," ujarnya. Saat ini semakin jarang penyu yang terlihat mendarat untuk bertelur, padahal sepanjang pantai Bengkulu merupakan dataran landai dan berpasir merupakan tempat penyu untuk bertelur. Penyebab jarangnya penyu mendarat untuk bertelur selain gangguan binatang buas juga akibat gangguan tangan jahil manusia yang selalu mengintai penyu bertelur dan ketika didapat telur tersebut diperdagangkan. "Pindah penyu dan tidak lagi bertelur di perairan Bengkulu karena hampir sepanjang pinggiran pantai sudah berubah fungsi menjadi kawasan wisata," ujar Ika. Ika mengatakan, BKSDA pernah melakukan survei di daerah Air Hitam yang menjadi lokasi tempat pendaratan penyu tapi kini sudah tidak ada lagi penyu yang mendarat untuk bertelur. Oleh karena itu untuk mengembalikan habitat penyu tersebut BKSDA berencana akan membuat penangkaran penyu dan dan membentuk habitat buatan. Diharapkan dengan adanya tempat penangkaran ini penyu hijau, belimbing dan sisik yang merupakan hewan yang dilindungi tersebut dapat selamat dari kepunahannya. Selain usaha penangkaran, BKSDA juga mengharapkan pemerintah daerah setempat ikut peduli dan menjaga satwa yang dilindungi tersebut agar selamat dari kepunahan.(*)
Copyright © ANTARA 2006