"Hilangkan jengah saat bicarakan seksualitas agar orangtua dapat mengobrol dengan anak," kata psikolog Vera Itabiliana Hadiwidjojo di Sentul, Sabtu.
Bila orangtua enggan memberikan pendidikan seks karena dianggap tabu, maka anak akan mendapat informasi dari sumber lain yang bisa jadi melenceng.
Vera memaparkan hasil riset internasional Synovate di Jakarta, Bandung, Surabaya dan Medan tentang prilaku seksual 450 remaja usia 14-24 pada 2004 yang menyimpulkan bahwa remaja belum punya pengetahuan khusus dan menyeluruh tentang seks.
Selain itu, orangtua bukanlah sumber utama dalam mendapatkan pengetahuan seks.
Riset tersebut menyimpulkan kebanyakan remaja mendapat informasi seks dari teman (65 persen), film porno (35 persen) dan sekolah (19 persen).
"Hanya lima persen yang mendapat informasi seks dari orangtua," kata dia.
Vera mengatakan anak yang mendapatkan pendidikan seks akan lebih awas ketimbang mereka yang tidak diajari soal seks.
Orangtua juga harus mengkomunikasikan norma-norma yang sesuai dalam tiap keluarga.
"Misalnya ngobrol dengan anak, kapan boleh pacaran dan apa saja yang boleh dilakukan saat pacaran," kata dia. "Bicarakanlah pada anak agar mereka tahu mana yang benar dan salah biar tidak kebablasan."
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015