Islamabad (ANTARA News) - Delapan orang tewas dan 20 orang lagi cedera ketika seorang pembom bunuh diri meledakkan dirinya di luar pusat aliran Syiah di Kota Garnisun Pakistan, Rawalpindi, Jumat (9/1), kata beberapa pejabat dan media setempat.
Pejabat Koordinasi Kabupaten Rawalpindi Sajid Zafar mengatakan pembom bunuh diri tersebut naik sepeda motor dan meledakkan jaketnya di dekat gerbang utama pusat keagamaan itu setelah melihat polisi yang sedang bertugas.
Seorang saksi mata mengatakan pembom tersebut tiba pada pukul 21.20 waktu setempat, ketika keadaan gelap karena listrik padam di daerah itu.
Pembom tersebut meledakkan jaketnya ketika seorang relawan yang menjadi penjaga keamanan menghentikan dia karena ia berada di dekat gerbang utama tempat suci itu.
Ledakan tersebut terjadi ketika sekumpulan orang berada di pusat itu, yang berada di Daerah Chittian Hattian, Rawalpindi, kota utama di Provinsi Punjab, Pakistan Timur, demikian laporan Xinhua, Sabtu pagi.
Stasiun TV lokal ARY menyatakan orang yang cedera termasuk dua polisi dibawa ke satu rumah sakit yang berdekatan tempat beberapa di antara mereka berada dalam kondisi kritis.
Tim pertolongan bergegas ke lokasi ledakan, sementara pemerintah menyiagakan dua rumah sakit utama.
Pasukan keamanan dan polisi menutup daerah itu untuk melakukan operasi pencarian.
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung-jawab atas serangan tersebut.
Serangan itu dilancarkan segera setelah dinas penjara di kota tersebut menggantung seorang pelaku teror pada pukul 21.00 waktu setempat, Jumat. Terpidana tersebut dihukum dalam kasus serangan teror terhadap mantan presiden Pervez Musharraf pada 2003.
Kelompok Syiah setempat Majelis Azadari mengutuk serangan itu dan mengumumkan tiga hari berkabung di seluruh negeri tersebut.
Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif, yang kembali menyampaikan tekadnya untuk menghapuskan terorisme dari negeri itu, mengutuk ledakan tersebut dan berusaha memperoleh keterangan dari lembaga terkait.
(Uu.C003)
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015