"Saya sudah perintahkan Satlak Prima (Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas) menyiapkan sebaik mungkin, semaksimal mungkin," katanya saat meninjau GOR Jatidiri Semarang, Jawa Tengah, Jumat.
Menurut dia, Satlak Prima sudah diminta menyiapkan atlet-atlet yang akan bertarung di SEA Games XXVIII di Singapura agar Indonesia tidak hanya menjadi runner up, melainkan juara umum.
Ia menjelaskan setidaknya ada dua upaya yang harus dilakukan, yakni memompa semangat para atlet dan kejelian membidik nomor cabang-cabang olahraga tertentu yang memungkinkan direbut.
"Pertama memompa semangat para atlet. Kedua, harus jeli pada nomor-nomor cabor yang memungkinkan dan tidak ada rintangan yang berarti. Insya Allah, target juara umum bisa dicapai," katanya.
Ditanya cabang-cabang olahraga yang dibidik perolehan emasnya pada SEA Games XXVIII Singapura, ia menyebutkan, di antaranya cabang bulu tangkis, panahan, angkat besi, dan atletik.
"Saya kira, kita juga akan mencuri dari cabor-cabor lain juga," tukasnya.
Imam mengakui kelemahan Indonesia selama ini memang jarang mengintip perkembangan atlet dan prestasi olahraga di negara-negara lain karena tidak punya intelijen sport yang canggih.
"Kita tidak punya intelijen sport yang canggih untuk memastikan negara-negara lain siap mengirimkan atlet-atlet terbaiknya, apakah dari level satu atau dua," katanya.
Makanya, kata Imam, Satlak Prima dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) sudah diminta untuk melihat nomor-nomor tertentu yang perlu dibidik, sebagaimana dilakukan negara-negara tetangga.
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015