Melbourne (ANTARA News) - Tuan rumah Australia menggunakan kekuatan penuh untuk menaklukkan Kuwait dengan skor 4-1 pada pertandingan pembukaan Piala Asia yang dimainkan pada Jumat, setelah Tim Cahill membuka pesta gol mereka setelah sebelumnya tuan rumah sempat tertinggal terlebih dahulu.
Massimo Luongo, Mile Jedinak, dan James Troisi juga menyumbang gol untuk The Socceroos, yang semestinya dapat memasukkan enam atau tujuh gol dan mendapat dukungan koor "Ole" dari 30.000 penonton di Melbourne.
Kuwait mengejutkan Australia dengan gol dari Hussain Fadhel saat pertandingan baru berlangsung delapan menit, bek bertubuh besar itu menanduk bola tendangan sudut dan membungkam para penggemar tuan rumah.
Namun Cahill menghidupkan tensi pada malam yang dingin dan berangin dengan mencetak gol untuk menyamakan kedudukan pada menit ke-33, setelah Luongo melakukan pekerjaan hebat di sisi kanan.
Luongo membawa Australia berbalik memimpin beberapa saat kemudian sebelum turun minum melalui sundulan kepala, untuk memberi semangat besar kepada tuan rumah menjelang babak pertama usai.
Kapten Jedinak mencetak gol melalui penalti pada menit ke-62, yang membuat "The Socceroos" unggul dua gol ketika mereka terus menekan, yang bermain dengan penampilan yang tidak mencerminkan saat mereka hanya mencatatkan satu kemenangan dari 11 pertandingan pada tahun lalu.
Troisi mencetak gol keempat pada fase akhir pertandingan untuk menutup penampilan dominan dari pasukan Ange Postecoglou.
Cahill nyaris mencetak gol kedua, untuk memaksa Hameed Youssef melakukan penyelamatan gemilang pada menit ke-60, sebelum Mathew Leckie melepaskan tembakan kaki kiri yang membentur bagian bawah mistar gawang ketika terdapat peluang hujan gol.
Sundulan pemain pengganti Nathan Burns juga membentur mistar gawang ketika "The Socceroos" mulai membalikkan situasi atas Kuwait, yang mengalahkan mereka lima kali dari sepuluh pertemuan sebelumnya.
Australia, runner up dari Jepang empat tahun lalu, juga berada satu grup dengan Oman dan semifinalis Piala Dunia 2002 Korea Selatan di Grup A ketika mereka berupaya untuk memenangi Piala Asia untuk pertama kalinya, setelah generasi emas gagal memenangi satu pun gelar utama, demikian AFP.
(H-RF)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015