Yang jelas besok Senin (12/1) itu pembukaan masa sidang kedua, didahului pidato dari Ketua DPR RI (Setya Novanto) yang menyatakan pembukaan masa sidang kedua, dan penetapan alat kelengkapan dewan, komisi dan lain-lain,"

Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua DPR Agus Hermanto mengatakan lembaganya langsung bekerja pascapembukaan masa sidang kedua DPR RI yang dijadwalkan pada Senin (12/1).

"Yang jelas besok Senin (12/1) itu pembukaan masa sidang kedua, didahului pidato dari Ketua DPR RI (Setya Novanto) yang menyatakan pembukaan masa sidang kedua, dan penetapan alat kelengkapan dewan, komisi dan lain-lain," kata Agus di Jakarta, Jumat.

Agus menjelaskan saat ini di DPR RI sudah terjalin sinergitas diantara fraksi-fraksi sehingga tugas legislasi bisa langsung dilaksanakan. Setelah sinergitas itu terbentuk, menurut dia, banyak agenda-agenda di tiap komisi dan alat kelengkapan dewan yang menanti.

"Sinergitas sudah terbentuk sehingga bisa langsung bekerja, setelah itu banyak agenda di setiap komisi dan AKD sehingga bisa melaksanakan kegiatannya," ujarnya.

Dia mencontohkan pembahasan mengenai Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang nomor 1 tahun 2014 tentang Pemilihan Kepala Daerah yang akan dibahas dalam Masa Sidang Kedua dengan waktu sekitar satu hingga dua bulan.

Agus menjelaskan setelah Perppu nomor 1 tahun 2014, pemerimtah akan memasukkan draft APBN-P 2015 karena tanpa pembahasan di DPR, pemerintah belum bisa bekerja.

"Kita ketahui struktur nomenklatur kabinet Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla berubah, dan APBN masih tergolong struktur Kabinet Indonesia Bersatu jilid II (era pemerintahan SBY-Boediono)," katanya.

Menurut dia APBN-P itu harus cepat dibahas agar pemerintah bisa langsung bekerja dengan efektif.

Selain itu dia mengatakan di Masa Sidang Kedua, Komisi III DPR RI harus menetapkan hasil uji kelayakan dan kepatutan pimpinan KPK untuk menggantikan Busyro Muqqodas yang telah habis masa jabatannya.

"Kami menilai KPK harus lengkap sehingga (apabila tidak dipilih saat ini) tidak kuorum," ujarnya.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015