Surabaya (ANTARA News) - Tim Identifikasi Korban atau "Disaster Victim Identification" (DVI) Polda Jawa Timur kekurangan dua sampel DNA keluarga korban AirAsia QZ8501 karena masih ada dua keluarga korban yang belum menyerahkan DNA kepada tim.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombespol Awi Setiyono, Jumat mengaku masih mencari dua keluarga yang belum menyerahkan sampel DNA itu.
"Hari ini hanya kekurangan dua sampel DNA keluarga korban, dan yang sudah menyerahkan sampel sebanyak 160 keluarga korban dari total 162 penumpang," kata Awi di Surabaya, hari ini.
Ia berharap, dalam waktu dekat sampel DNA dari dua keluarga korban sudah selesai, sehingga mempermudah kerja Tim DVI dalam mengidentifikasi jenazah yang telah dibawa ke RS Bhayangkara.
"Kita akan selalu proaktif mencari sampel DNA keluarga yang kurang, baik melalui jejak sisir, sikat gigi dan lain sebagainya," kata dia.
Ia menjelaskan, sampel DNA diperlukan sebagai data pembanding dalam mengidentifikasi korban dan bisa diambil dari rambut, kuku serta darah keluarga.
Awi menyatakan data "ante mortem" para korban udah lengkap, setelah didapatnya satu data milik copilot Remi Emmanuel menyusul bekerja sama dengan interpol, karena tim sempat kesulitan menemukan keluarga copilot asal Prancis yang bertempat tinggal di Kepulauan Karibia itu.
"Ante mortem" adalah kegiatan "profiling" atau menyiapkan data orang, seperti rekam medis, sidik jari, DNA, termasuk ciri-ciri seperti tahi lalat, tato dan tanda-tanda khusus lainnya pada tubuh.
Pewarta: Abdul Malik Ibrahim
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015