Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) melanjutkan penguatannya Senin pagi, didorong oleh stabilnya nilai tukar rupiah dan ekspektasi penurunan suku bunga. IHSG sesi pagi ditutup naik 9,597 poin atau 0,56 persen menjadi 1.727,327 yang merupakan rekor terbaru indeks sepanjang sejarah. Sedangkan indeks LQ45 menguat 3,041 poin atau 0,81 persen ke level 379,214. Transaksi mencapai 1,057 miliar saham dengan nilai Rp920,939 miliar. Analis Riset dari PT Paramitra Alfa Sekuritas, dalam Fokus Senin pagi, mengungkapkan bahwa penguatan indeks didorong nilai tukar rupiah yang relatif stabil dan ekspektasi penurunan suku bunga juga dapat mendorong indeks untuk tetap berada di teritori positif hari (Senin) ini. Selain itu, lanjutnya, penguatan indeks juga didorong oleh penguatan indeks di beberapa bursa Asia pada awal pekan sebagai acuan. Namun demikian, aksi profit taking oleh sejumlah investor lokal masih berlanjut karena setelah indeks kembali mencatatkan rekor tertinggi dalam sejarahnya. Hal ini dapat dilihat dari jumlah saham yang mengalami tekanan jual lebih banyak dibanding yang naik. Saham yang turun masih mendominasi pasar, dimana 63 dibanding 52 saham yang naik dan 59 stagnan. Pada perdagangan sesi pagi awal pekan ini, penguatan indeks ini dipimpin oleh saham Perusahaan Gas Negara (PGN) yang `rebound` (naik kembali) diikuti oleh saham Telkom (TLKM) dan Astra Internasional (ASII) serta beberapa saham pertambangan, seperti Antam (ANTM) dan Ineternasional Nickel (INCO). PGN kembali naik Rp300 menjadi 10.450 menyusul dimulainya kembali pasokan gas Pertamina setelah mengalami tekanan akibat meledaknya pipa gas di Porong, Sidoarjo. Sementara TLKM kembali menguat Rp200 ke level Rp10.050, ASII terangkat Rp650 ke posisi Rp16.200, ANTM terdorong Rp100 ke Rp7.800 dan INCO menambah Rp50 menjadi Rp27.000. Sedangkan beberapa saham perbankan berkapitalisasi besar mengalami aksi 'profit taking', antara lain Bank Mandiri terkoreksi Rp25 ke harga Rp2.675, Bank BCA melemah Rp50 menjadi Rp5.400 dan Bank BRI turun Rp50 ke posisi Rp5.550. (*)

Copyright © ANTARA 2006