Jakarta (ANTARA News) - Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Pendis) Kementerian Agama melakukan pembahasan kerja sama dengan sejumlah universitas di Belanda sebagai bagian dari program 5.000 dokter yang dirancang kementerian tersebut untuk lima tahun ke depan.
Pembahasan kerja sama tersebut berlangsung di Kementerian Agama, Jakarta, Jumat, antara Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Kamaruddin Amin, dengan lima orang guru besar dari kalangan universitas di Belanda.
Mereka berasal dari Leiden Universitteit, Tilburg University, Amsterdam University, dan Erasmus University Rotterdam.
"Ada 9 universitas di Belanda yang akan kita ajak untuk bekerjasama dengan Pendis," kata Dirjen Pendis Kamaruddin Amin yang didampingi Sekretaris Ditjen Pendis Ishom Ysqi, dan Direktur Diktis, Amsal Bahtiar.
"Kerja sama ini adalah tindak lanjut dari program 5.000 doktor yang dirancang Ditjen Pendis untuk lima tahun ke depan. Program ini langsung diluncurkan oleh Presiden RI Joko Widodo di Istana Negara, pada Jumat (19/12) lalu," katanya menambahkan.
Secara teknis, Kamaruddin menyampaikan, bahwa tahun ini ada 30 sampai 50 dosen yang akan dikirim untuk studi di Belanda. "Mereka akan dipilih dari universitas yang ada di Indonesia," lanjutnya.
Para guru besar dari Belanda itu, lanjut dia, sangat mengapresiasi program 5.000 doktor yang dirancang Direktorat Jenderal Pendidikan Islam ini. Mereka sangat antusias untuk membantu Direktorat Jenderal Pendidikan Islam dalam meningkatkan kualitas para dosen perguruan tinggi keagamaan Islam di Indonesia.
"Kami akan senang menerima para dosen untuk studi di tempat kami," kata Profesor. Dr. Leon Buskens dari Leiden Universiteit.
Pewarta: Edy Supriatna Sjafei
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015