Menurut AFP, ini adalah kabar terbaru dari serangkaian musibah kontiminasi makanan yang dialami raksasa makanan cepat saji itu.
Pengakuan sang wanita ini hanya dua hari setelah McDonald's menggelar jumpa pers untuk mengakui sejumlah benda asing telah ditemukan pada produknya, termasuk gigi manusia pada satu kontener kentang goreng di sebuah outlet di Osaka.
Dalam tayangan televisi yang disiarkan hari ini, wanita yang tak disebutkan namanya itu berkata kepada jaringan media Asahi bahwa dia telah menemukan tiga bagian kecil material gigi pada burger yang dia beli di sebuah gerai McDonald's di kota Kushiro September lalu.
"Begitu saya gigit ada suara gersik (seperti benda keras)," kata wanita itu yang semula mengira telah menggigit pasir atau batu.
"Saya tak menduga benda itu ada dalam daging," kata pelanggan itu sembari memperlihatkan foto benda-benda itu.
Pemeriksaan oleh pihak ketiga lalu menyimpulkan bahwa potongan-potongan putih kusam itu adalah "material gigi" yang biasa digunakan untuk mengisi rongga gigi atau pada berbagai kerja perawatan gigi lainnya, kata perusahaan Yamamoto.
McDonald's enggan mengonfirmasi pengakuan sang wanita bahwa potongan-potongan benda itu ada di dalam burgernya.
Yamamoto mengatakan pelanggan sudah diberi tahu bahwa ada peluang sedikit sekali bahwa benda-benda itu jatuh ke bahan mentah mengingat prosesnya yang sangat mekanis.
Tidak ada seorang pun karyawan outlet McDonald's itu yang mengeluhkan masalah gigi, sebaliknya si wanita pelanggan menepis kemungkinan potongan benda mirip gigi itu bukan dari giginya, kata Yamamoto.
Rabu lalu McDonald's mengakui bahwa sebuah gigi manusia ditemukan berada dalam kentang goreng di outlet lain makanan cepat saji itu tahun lalu. McDonald's juga diguncang masalah di mana vinil ditemukan pada bungkal (nugget) ayam dan sobekan plastik keras dalam es krimnya.
Media massa Jepang terus saja menyorot masalah kontaminasi ini, termasuk ditemukannya bagian kecil logam dalam panekuk.
Insiden itu menandai krisis citra pada perusahaan itu yang tengah memperbaiki reputasinya setelah musim panas lalu perusahaan pemasoknya asal Tiongkok didapati mencampurkan daging kadaluarsa pada produk daging segarnya.
Tahun lalu, McDonald's bahkan sampai meminta pasokan kentang goreng dari AS setelah rasionalisasi 3.000 restorannya di seluruh Jepang. Mogok kerja di wilayah Pantai Barat AS telah mengganggu rantai ekspor yang membuat perusahaan-perusahaan Jepang kesulitan mendapatkan pasokan daging segar.
Kesulitan-kesulitan seperti ini telah memukul McDonald's di mana unitnya di Jepang menelan kerugian 17 miliar yen pada 2014, demikian AFP.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015