"Jika Vi-gas diterapkan di Sumbar tentunya bisa memberikan dampak positif bagi angkutan umum terutama penetapan tarif yang lebih murah," kata Ketua Umum Organda Sumbar, Sengaja Budi Syukur di Padang, Jumat.
Ia menjelaskan, dampak positif terhadap bagi angkutan umum selain penetapan tarif yang lebih murah, juga harga Vi-gas jaub lebih murah dibandingkan dengan harga premium.
Namun demikian katanya, keberadaan Vi-gas didaerah-daerah perlu kajian mendalam, karena hal itu menyangkut dengan alat konverter kit, dimana alat itu harus ada disetiap daerah atau SPBU.
"Tidak mungkin setiap angkutan yang menyediakan alat itu, karena harganya cukup mahal, kalau itu dibebankan pada pemilik kendaraan akan menyulitkan," katanya.
Dipasaran, harga alat konverter kit mencapai Rp15 juta/unit. Konverter kit yaitu suatu peralatan yang dipergunakan untuk mengkonversi bahan bakar salah satunya ke Vi-Gas pada mesin kendaraan.
Dikatakannya, untuk mendukung konversi BBM ke Vi-gas tersebut, pemerintah sebaiknya memprioritaskan bagi angkutan umum, dan bersinergi untuk pengadaan alat konverter kit itu.
Selain itu kata Budi, penambahan jumlah stasiun SPB Vi-Gas di Sumbar perlu ditambah, dan tersebar diseluruh kabupaten/kota di Sumatera Barat.
"Ini perlu dilakukan, agar angkutan umum lebih mudah mendapatkan Vi-gas tersebut, juga ketersedian Vi-gas itu sendiri," katanya.
Namun pada prinsipnya, Organda Sumbar katany sangat mendukung jika Vi-gas ada di Sumbar.
Sementara itu, Syaiful(40) sopir angkot di Padang mengatakan, jika Vi-gas di prioritaskan bagi angkutan umum akan membuat tarif angkot jauh lebih murah.
"Saya dengar Vi-gas jauh lebih murah dibandingkan premium, yakni Rp5.100 setara perliter, ini lebih murah dan memberikan dampak tarif yang lebih murah juga," kata Syaiful.
Pewarta: Agung Pambudi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015