Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun untuk sesi kedua berturut-turut pada Kamis (Jumat pagi WIB), karena dolar dan saham AS terus menguat, mendorong investor menjauh dari emas.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari, turun 2,2 dolar AS atau 0,18 persen, menjadi menetap di 1.208,50 dolar AS per ounce, lapor Xinhua.

Emas berada di bawah tekanan dari sebuah laporan Departemen Tenaga Kerja AS pada Kamis yang menunjukkan perbaikan di pasar tenaga kerja, yang para analis katakan, mengindikasikan bahwa ekonomi AS mendapatkan momentum dan karena itu mengurangi daya tarik "safe haven" bagi para investor.

Jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim awal untuk tunjangan pengangguran dalam pekan yang berakhir 3 Januari turun 4.000 ke disesuaikan secara musiman 294.000, menurut laporan tersebut.

Rilis yang banyak diantisipasi risalah dari pertemuan bank sentral AS bulan lalu memberikan tekanan tambahan pada emas, karena para peserta menjelaskan bahwa mereka percaya ekonomi AS akan terus menguat.

Sementara itu, dolar yang lebih kuat juga mengurangi daya tarik emas karena keduanya biasanya bergerak berlawanan arah. Indeks Spot Dolar naik 0,49 persen menjadi 92,3440 pada Kamis.

Saham-saham AS melonjak pada tengah hari Kamis, memperpanjang "rebound" kuat sesi sebelumnya. Pada tengah hari, indeks Dow melonjak 287,35 poin atau 1,63 persen, menjadi 17.871,87. Indeks S&P 500 melonjak 33,10 poin atau 1,63 persen, ke 2.059,00. Indeks komposit Nasdaq bertambah 81,41 poin atau 1,75 persen, menjadi 4.731,88.

Perak untuk pengiriman Maret kehilangan 15,9 sen atau 0,96 persen, menjadi ditutup pada 16,385 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik 2,1 dolar AS atau 0,17 persen, menjadi ditutup pada 1.223,00 dolar AS per ounce.

(A026)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015