Walikota Jakarta Pusat Sylviana Murni menyebut bahwa pengelolaan Monas selama ini yang dipegang Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah Dinas Kebudayaan dan Permuseuman (kini digabung ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata) menyebabkan pihaknya kesulitan melakukan koordinasi misalnya masalah kebersihan.
Untuk membersihkan sampah sisa perayaan tahun baru beberapa waktu lalu, Pemkot Jakarta Pusat tidak dapat langsung turun ke lapangan namun harus berkoordinasi dengan dinas terkait.
"Jadi alangkah baiknya kalau ada pendelegasian kewenangan pada sudin yang ada di Jakarta Pusat," kata Sylviana di Balaikota Jakarta, Selasa.
Sylviana berharap dengan perubahan manajemen itu akan ada sinkronisasi sehingga dapat menciptakan integritas dan tanggung jawab pengelolaan yang lebih efektif sehingga Monas bisa lebih baik dan lebih bersih ke depannya.
"Perubahan pola struktur pengelolaan ini juga untuk penilaian Adipura 2009," ujarnya.
Direncanakan akhir Januari reformasi struktur ini sudah bisa dilaksanakan.
Sylviana menyebut ia telah mengumpulkan kepala suku dinas (sudin), Senin (5/1) dan Rabu (7/1) ia berencana untuk melakukan inventarisasi masalah.
Sedangkan hari Kamis (8/1) Sylviana menjadwalkan rapat bersama dengan Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup DKI Jakarta Sarwo Handayani untuk mempersiapkan paparan di hadapan Sekretaris Daerah DKI Jakarta Muhayat di minggu ketiga Januari dan paparan di hadapan gubernur pada minggu terakhir Januari.
Sylviana menampik jika pola manajemen landmark Jakarta itu selama ini buruk namun perbedaan kewenangan pengelolaan itu yang membuat koordinasi untuk melakukan pemantauan Monas tidak efektif.
Ia mencontohkan saat sampah menggunung selepas pergantian tahun kemarin dirinya kesulitan untuk melakukan pembersihan karena harus berkoordinasi dengan Dinas Kebersihan sehingga jika Monas dapat dikendalikan dalam satu lingkup Kotamadya Jakarta Pusat maka diharapkan Monas akan menjadi lebih baik lagi.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata DKI Jakarta Arie Budhiman mengatakan perubahan pengelolaan itu berdasarkan keinginan gubernur agar Monas dapat meningkatkan kualitas fisik maupun lingkungan.
"Gubernur ingin Monas dikelola dengan baik seperti masalah kebersihan, keamanan dan penjagaan ornamen yang ada disana karena Monas adalah suatu kebanggan Jakarta jadi harus dimanage lebih baik," kata Arie.
Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo menyebut bahwa dirinya memang meminta perubahan pengelolaan Monas karena pengelola yang sekarang belum maksimal.
"Monas itu `tuan`nya banyak tapi kesannya terlantar. Maka karena itu saya minta penanganan yang lebih tepat sasaran," demikian Gubernur. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009