Dili (ANTARA News) - Komandan militer Timor Leste mengusulkan dialog dengan pemimpin pemberontak Mayor Alfredo Reinado, yang lari karena terlibat pembunuhan dan kepemilikan senjata, kata PM Jose Ramos Horta, Minggu. Reinado juga menegaskan kembali imbauannya bagi dialog ketika memberikan ceramah dalam satu seminar tapi tidak ditahan pasukan perdamaian internasional yang juga hadir, kata seorang saksimata. Ramos Horta mengatakan Reinado tidak ditangkap karena panglima militer menyerukan dialog. "Karena ada satu keinginan dari Brigjen Taur Matan Ruak bagi dialog dengan dia, jadi ia dapat pulang ke pangkalan dan menyerah, pemerintah memberikan dia satu peluang lain," kata Ramos Horta kepada wartawan di Dili seperti dilaporkan AFP. Ia mengatakan dialog seperti itu bertujuan untuk dapat membawa Reinado menyerah dan "membantu pengadilan." "Tapi ia jangan menganggap ia adalah orang paling penting sekarang, ada banyak masalah yang perlu diselesaikan selain melakukan dialog dengan dia," kata PM itu. Ramos Horta, yang hari Jumat medesak pasukan perdamaian menahan Reinado, tidak menjelaskan lebih jauh. Sementara itu, perwira yang memberontak itu menyerukan dialog, Sabtu di kota Suai ketika menghadiri satu seminar di mana tentara Australia dan Portugal hadir, kata seorang saksimata, Minggu. "Saya tampil karena ada keinginan dari pemerintah untuk berdialog, tapi tidak seorangpun pejabat pemerintah datang," kata Reinado yang dikutip wartawan Jeferine Bobo di Suai, sekiar 175km selatan Dili. Kendatipun mengenakan pakaian sipil, Reinado dikawal oleh dua pengawal bersenjata kendatipun seorang tentara Portugal dan dua serdadu Australia hadir tidak bertindak untuk menangkap dia. Ia diduga bersembunyi di sebuah pangkalan rahasia dekat Suai dengan sekitar 10 pengikutnya. Dili menyerukan Reinado, yang mereka tuduh terlibat pembunuhan untuk menyerah kepada pasukan penjaga perdamaian Australia. Ia ditahan Agustus lalu atas tuduhan memiliki senjata kendatipun ada pernyataan dari kelompoknya bahwa mereka telah menyerahan semua senjata mereka kepada pasukan perdamaian Australia yang digelar setelah kerusuhan yang dituduh dipimpin mayor itu. Tidak lama setelah itu ia melarikan diri dari penjara di Dili di mana ia ditahan, bersama dengan lebih dari 50 narapidana lainnya. Mei lalu, Reinado memimpin datu kelompk pasukan yang desersi dan dituduh memicu kerusuhan sipil yang menewaskan 21 orang. Aksi kekerasan itu memicu penggelaran pasukan penjaga perdamaian internasional yang dipimpin Australia.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006