Bukan pengupasan fakta kekerasan 1998

Jakarta (ANTARA News) - Aktor Lukman Sardi yang menyutradarai film "Di Balik 98" menyebut karyanya sebagai film drama keluarga yang berlatar belakang Tragedi Trisakti.

"Ini film drama keluarga kemanusiaan dengan latar belakang Mei 1998," ujar Lukman usai pemutaran film "Di Balik 98" di Jakarta, Rabu.

Putra dari pemain biola Idris Sardi itu menegaskan reformasi 1998 hanyalah latar belakang, bukan fokus utama dari film ini.

"Bukan pengupasan fakta kekerasan 1998, bukan kapasitas saya karena perlu riset yang sangat panjang. Sampai sekarang pun belum secara tuntas diungkap," papar dia.

Meskipun hanya diambil sebagai latar belakang, Lukman mengemukakan berbagai adegan yang mengisahkan kejadian menjelang mundurnya Soeharto dari tampuk kekuasaan digambarkan berdasar referensi yang sahih.

Riset data, ujar Lukman, diambil dari berbagai buku-buku karya politikus antara lain Bacharuddin Jusuf Habibie, Fadli Zon, dan Sintong Panjaitan.

Meskipun demikian, dia mengatakan ada adegan-adegan tertentu, misalnya saat Soeharto ditemani putri tertuanya Siti Hardianti Rukmana sebelum mengumumkan untuk berhenti, merupakan interpretasi sutradara dari data yang ada.

"Di Balik 98" dibintangi oleh Chelsea Islan, Donny Alamsyah, Boy William, Alya Rohali, Fauzi Baadilla, Verdi Solaiman, Ririn Ekawati dan Teuku Rifnu Wikana, Amoroso Katamsi, Agus Kuncoro, dan Iang Darmawan.

Film ini adalah karya kedua Lukman Sardi sebagai sutradara. Pada tahun 2009, ia menggarap film pendek berjudul "Sang Penjahit" yang dibintangi Henky Solaiman.

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2015