Surabaya (ANTARA News) - Ratusan kepala keluarga (KK) warga Perumahan Tanggulangin Anggun Sejahtera (Perumtas) I Kedungbendo, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, Jatim, akhirnya kocar-kacir dan terpaksa mengungsi, setelah luapan lumpur panas menyergap kawasan mereka. Hingga Minggu siang, dilaporkan sudah sekitar 350 KK yang dibuat kocar-kacir, menyelamatkan barang-barang mereka dan mengungsi ke rumah sanak famili serta sebagian ke lokasi pengungsian Pasar Baru Porong. Suharjo dan Yudo, dua warga Perumtas I yang mengungsi, menyesalkan tiadanya perhatian dari Tim Nasional Penanggulangan Lumpur Sidoarjo, sehingga warga terpaksa berinisiatif mengungsi sendiri. "Dari Timnas tidak ada yang datang, apalagi membantu upaya warga, kecuali aparat TNI yang mengerahkan sejumlah armada truk untuk membantu pengungsian," ujar warga lainnya. Luapan lumpur panas menyergap kawasan Perumtas I, setelah kolam penampungan lumpur (Pond A) jebol, menyusul ledakan pipa gas Pertamina di Jalan Tol Porong-Gempol Km.38, Rabu (22/11). Sergapan lumpur panas itu setelah menggenangi jalan tol hingga lebih dari dua meter, kemudian juga merambah kawasan Perumtas I, yang terdapat ribuan unit rumah. Lokasi perumahan ini hanya berjarak belasan meter dari tanggul Pon A. Sebagian besar warga berinisiatif mengungsi atas biaya sendiri dan sebagian dibantu aparat TNI yang mengerahkan sejumlah armada truk. Di tengah hiruk pikuk upaya menyelamatkan diri dan harta-benda itu, dilaporkan seorang warga, Agung Wahyudianto (32), terperosok ke parit yang digenangi lumpur panas, sehingga kakinya mengalami luka bakar. Korban segera dilarikan ke RS Bhayangkara Porong. Menanggapi keluhan warga soal pengungsian itu, Wakil Bupati Sidoarjo, Saiful Illah, menyatakan bahwa warga Perumtas I yang mengungsi, akan diperlakukan sama dengan pengungsi sebelumnya, yakni nantinya diberikan bantuan biaya pengangkutan barang Rp500 ribu, uang sewa rumah untuk dua tahun Rp5 juta dan uang lauk-pauk Rp300 ribu per jiwa per bulan. Sementara Bupati Sidoarjo, Win Hendarso, meminta untuk urusan pengungsian warga berkoordinasi dengan Dinas Sosial setempat. Tim Nasional Penanggulangan Semburan Lumpur di Sidoarjo, sebelumnya juga melakukan upaya evakuasi terhadap 300-400 warga Desa Kedungbendo dan Renokenongo, yang pemukimannya berada di daerah rawan bencana, yakni dekat dengan lokasi penampungan lumpur. (*)
Copyright © ANTARA 2006