Pangkalan Bun, Kalteng, (ANTARA News) - Tokoh lintas agama terus berjaga di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun untuk mendoakan setiap jenazah korban AirAsia yang dievakuasi ke rumah sakit itu.
"Kami sudah ikut membantu sejak korban-korban ditemukan dan diekuasi ke rumah sakit ini. Kalau pas sedang pulang dan ditelepon bahwa ada jenazah dievakuasi, maka saya langsung ke ke sini," kata salah seorang ulama yang selalu mendoakan korban AirAsia yang berhasil dievakuasi, H Soleh Ansyari, Rabu.
Tidak hanya Ansyari, pemuka agama lainnya juga hadir di rumah sakit. Biasanya, mereka bersama-sama masuk dan mendoakan setiap jenazah korban AirAsia yang sudah dikemas di Posko DVI di rumah sakit tersebut, sebelum diberangkatkan ke Surabaya.
Para tokoh agama ini sepakat bersama-sama mendoakan setiap jenazah, sesuai dengan tata acara agama masing-masing. Alasannya, jenazah yang dievakuasi ke rumah sakit tersebut belum diketahui identitasnya sehingga tidak diketahui pula agama yang dianut korban.
Meski kini jumlah korban yang ditemukan dan dievakuasi tiap harinya mulai berkurang, namun para pemuka agama ini tetap setia menjalankan tugas secara sukarela. Mereka selalu hadir setiap ada jenazah yang dievakuasi.
"Kami juga mengajak seluruh umat mendoakan yang terbaik para korban dan keluarga yang ditinggalkan. Kita tentu sangat berduka dengan kejadian ini," kata Ansyari.
Salah seorang tokoh Kristen, Pendeta Sirdjon Palese mengatakan pihaknya menyiapkan sepuluh pendeta yang bertugas bergantian setiap harinya untuk mendoakan jenazah yang dibawa ke rumah sakit tersebut.
"Kami mendoakan dengan cara agama masing-masing, tanpa melihat apapun agama jenazah tersebut. Apalagi sebagian besar jenazah yang dibawa ke sini itu belum teridentifikasi," kata Sirdjon Palese.
Pesawat AirAsia QZ 8501 dinyatakan hilang kontak di perairan Selat Karimata pada Minggu (28/12/2014) setelah delapan menit lepas landas dari Surabaya menuju Singapura.
Saat kejadian, pesawat nahas tersebut mengangkut 155 penumpang dan tujuh kru pesawat. Hingga Rabu (7/1) siang, sudah ada 39 jenazah yang berhasil dievakuasi dan sudah diterbangkan ke Surabaya.
Pewarta: Norjani
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015