"Mereka telah membebaskan sejumlah tahanan," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Jen Psaki kepada wartawan, seperti dilaporkan AFP.
"Jelas kami menginginkan pembebasan ini segera rampung."
Akan tetapi ia menolak mengatakan berapa orang yang telah dibebaskan.
Bulan lalu, Presiden AS Barack Obama mengisyaratkan satu perubahan bersejarah dalam hubungan AS dengan Kuba, memerintahkan pemeritahnya melakukan langkah-langkah awal untuk memulihkan hubungan.
Ia juga akan membujuk Kongres untuk mencabut embargo perdagangan AS yang telah berlangsung 54 tahun terhadap Kuba yang ia sebut sebagai "merusak diri."
Tetapi para pengeritik menyatakan cemas menyangkut pelanggaran hak asasi mamusia yang terus dilakukan oleh pihak berwenang negara komunis di pulau Karibia itu.
"Daftar ini tidak diperlihatkan saat berakhirnya diskusi kami mengenai hak asasi manusia dengan pemerintah Kuba," kata Psaki.
Dia berjanji, para pejabat AS akan mengangkat masalah itu apabila mereka bertemu akhir bulan ini dengan sejawat Kuba di Havana untuk memulai perundingan bagi pembukaan kembali hubungan.
Havana juga berikrar kepada Washington dan Vatikan untuk membebaskan para tahanan, katanya.
Vatikan memainkan peran penting dalam perundingan-perundingan yang menghasilkan pembebasan warga AS Alan Gross bulan lalu dan seorang warga Kuba yang dipenjarakan selama lebih dari 20 tahun setelah menjadi mata-mata bagi Washington.
Sebagai bagian dari perjanjian itu, Washington mengajukan satu daftar 53 tahanan politik yang AS ingin dibebaskan oleh Havana, kata Psaki.
"Kami sangat hati-hati dalam mendiskusikan para tahanan ini dalam proses ini, karena kami ingin mengajukan satu target yang lebih besar pada para pembangkang Kuba," tegasnya.
"Kami mengharapkan mereka dibebaskan, dan ini adalah proses yang kami kira merupakan yang paling efektif."
Tanggal pasti bagi perundingan Havana belum ditetapkan.
Akan tetapi Psaki menegaskan bahwa perundingan tidak tergantung pada pembebasan semua tahanan.
Kendatipun pembebasan tahanan itu adalah penting,"melakukan satu dialog, membuka akses untuk dapat berkomunikasi, melakukan semua langkah yang kami kira adalah penting," katanya.
(Uu.H-RN)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015